TEBINGTINGGI, WARTATODAY.COM – Kota Tebingtinggi bersama Sukabumi dari 98 kota di Indonesia, terpilih menjadi Pilot Project Tata Kelola Jalan Daerah oleh Kementerian PUPR.

Hal ini terungkap saat Pj Wali Kota Tebingtinggi, Muhammad Dimiyathi didampingi Kadis PUPR, Reza Agista menerima kunjungan Japan International Cooperation Agency (JICA), Senin (19/9/2022) di Aula Pondok Bagelen. Pertemuan tersebut membahas pembangunan infrastruktur khusus jalan di Kota Tebingtinggi.

Ya, tadi kita membahas rencana program yang akan dilakukan seputar kualitas pembangunan khusus jalan. Mereka datang bukan untuk semata-mata memberikan bantuan proyek fisik, tapi lebih ke tehnologi. Ada beberapa kajian nantinya yang dibuat JICA melalui aplikasi, kata Dimiyathi usai melakukan pertemuan.

“JICA nantinya akan melatih para teknisi jalan untuk peningkatan kapabilitas dalam mengevaluasi kelayakan jalan, dan output jalan-jalan yang sudah dilakukan pengkajian oleh mereka, baik secara aplikasi yang sudah dibangun oleh JICA ini, ujar Dimyathi.

Dimiyathi mengungkapkan, dari 98 Kota se-Indonesia hanya ada dua kota yang terpilih oleh Kementerian PUPR sebagai Pilot Project, yakni Sukabumi dan Tebingtinggi untuk menjalin kerjasama dengan JICA. “Kita patut berterima kasih dan bersyukur ke Kementerian PUPR, yang merekomendasikan JICA untuk bekerjasama dengan Tebingtinggi,” ujarnya.

Sementara itu Perwakilan JICA melalui translatenya, Mei mengatakan, ini adalah kunjungan/workshop ke-2 yang dilakukan di Tebingtinggi setelah dari Sukabumi berdasarkan hasil seleksi Kementerian PUPR. Dalam 3 hari kedepan kita ada agenda untuk On the Job Training (OJT).

“Apa hasilnya nantinya akan kita coba praktekkan, dan hasilnya akan kita pakai untuk nanti dimasukkan kedalam server. Nanti setelah hasilnya selesai semua ngak hanya dipakai di Tebingtinggi dan Sukabumi, CRMS (City Road Management System) dan sistim-sistim ini akan dibagikan kesemua kota-kota di Indonesia,” ujar Mei

Hadir kegiatan tersebut Kabag Pemerintah Ramdhan Barqah Pulungan Tim JICA Mr Shinju Hata, Haraka kawamoto dan Bojraj Pantha. (APA)