Pj Wali Kota Tutup Bimtek Smart City, 2 Program Unggulan Diajukan

Tebing Tinggi173 Dibaca

TEBING TINGGI, WARTATODAY.com – Penjabat (Pj) Wali Kota Tebing Tinggi, Muhammad Dimiyathi resmi menutup kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Master Plan Kota Cerdas (Smart City), Kamis (8/9/2022) di Balai Kartini Convention Center and Public Services Jalan Gunung Louser kota Tebing Tinggi.

Bintek ini dilaksanakan Dinas Kominfo Tebing Tinggi selama IV tahapan, sejak bulan Juni 2022 lalu. Dan alam penyusunan Master Plan Smart City ini, Pemko Tebing Tinggi akan mengajukan dua program unggulan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika RI di Jakarta dan nantinya akan dipaparkan oleh Pj Wali Kota Tebing Tinggi bersama 50 Kabupaten Kota yang terpilih di Kementerian Kominfo

Dalam arahannya Pj Wali Kota menyampaikan, dengan selesainya penyusunan Master Plan ini, bahwa ini baru tahal awal sebuah Master Plan, sebuah rencana bagaimana nantinya juga diturunkan dalam rencana-rencana detail, terkait dengan pembangunan Smart City di Kota Tebing Tinggi, dimasing-masing OPD.

“Ada dua dari enam quick win yang akan kita sampaikan kepada Kementerian Kominfo, kedua program inovasi yang diunggulan itu program TOPS (Tebing Tinggi Online Publik Services) dan Pekan Kebudayaan Daerah Kota Tebing Tiinggi), yang keduanya dikemas dalam konsep digital.” ujarnya.

“Kedua konsep ini mewakili smart goverment, smart ekonomic, smart sosiality, ini yang tertuang nanti didalam Master Plan ini. Masing-masing OPD-lah nanti yang meneruskan dan menjadwalkan, bagaimana ketika smart tadi bisa menjadikan Tebing Tinggi menjadi kota yang smart. Namun demikian dari masing-masing OPD ini masih dituntut untuk menyusun rencana-rencana kerja penyusunan dari masing-masing OPD,” tegasnya.

Menurut Dimiyathi rencana detail harus dibuat masing-masing OPD, terkait dengan perencanaan pembangunan Smart City Kota Tebing Tiinggi kedepannya. Karena Master Plan ini merupakan pijakan awal ataupun payung bagi OPD-OPD dalam menyusun program Smart City kedepan.

Terakhir, Dimiyathi juga berharap kepada pihak DPRD Kota Tebing Tinggi jika nantinya ini dilegalkan, mungkin nanti setingkat Peratiran Daerah (Perda). “Jadi mohon dukungan dari DPRD agar ini bisa berjalan dengan baik. Karena kalau ini sudah menjadi Perda, ini tidak hanya berlaku untuk goverment Tebing Tinggi, tidak hanya untuk jajaran OPD Tebing Tinggi, tetapi bisa juga dimanfaatkan oleh Imstansi Vertikal, BUMN, BUMD dan seluruh pemangku kepentingan yang ada di Kota Tebing Tinggi,” ungkapnya.

Pengarah Dewan Smart City Kota Tebing Tinggi, Umar Zunaidi Hasibuan menyampaikan, Smart City ini adalah program pemerintah yang tercantum didalam RPJM Presiden untuk periode 2019-2024. Kita saat ini masuk di slot ketiga bersama 50 kota lainnya.

Menurutnya, yang disusun ini adalah untuk memenuhi apa yang menjadi target dari Pemerintah Pusat, untuk menjadikan semua kota di Indonesia ini smart. Kemudian pemerintah pusat menginginkan layanan yang dilakukan didaerah itu menggunakan sistim digital.

“Tadi telah disusun oleh tim bersama dengan OPD, dan ada dua program unggulan (Quick Win) dari Enam yang diunggulkan. Tentunya kedua program ini nantinya yang akan dijual Pak Wali Kota ke Jakarta, dihadapan menteri dan tenaga ahli disana.Tentunya kita mengharapkan apa yang disajikan nanti, perlu dipelajari secara lengkap dan detail tentang, apa yang menjadi potensi keunggulan kita dibandingkan daerah lainnya,” pesannya.

Sedangkan Ketua DPRD Kota Tebing Tinggi, Basyaruddin Nasution mengatakan, mereka dari DPRD Kota Tebing Tinggi senantiasa siap bekerjasama dengan Pemerintah Kota untuk mendukung agenda-agenda, khususnya menjadikan Tebing Tinggi menjadi Smart City.

“Tapi saat kita melakukan Rapat Pembahasan Banggar untuk tahun 2023 baru-baru ini, hanya Dinas Kominfo yang berfikir tentang Smart City, sedangkan OPD-OPD lain belum terlihat, mudah-mudahan ada ditahun-tahun berikutnya, bagaimana inovasi dari setiap OPD untuk menjadikan Tebing Tinggi ini menjadi Kota Cerdas, itu harapan kita” ujarnya.

Sebelumnya, Pembimbing dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Sri Yulianto memaparkan, penyusunan Master Plan Smart City ini tidak pernah lepas dari RPJMT, rencana strategis setiap OPD yang kita sama-sama mengkaji dan mencari program kegiatan, serta rincian kegiatan yang bisa kita kembangkan dan dikemas dalam konsep Master Plan Smart City.

“Kami mencoba membuat suatu visi yang akan kita capai bersama-sama yaitu visi Smart City yang tidak jauh beda dengan visi Kota Tebing Tinggi. Kami juga mencoba membangun sebuah visi yang hendak kita capai dengan mengkalasifikasikan misi yang ada berdasarkan dimensi-dimensi pada Smart City. Berdasarkan informasi dari para OPD penyusun program tersebut, bahwa program ini tidak ada ditempat lain. Hanya ada di Kota Tebing Tiinggi saja dan spesifik,” jelasnya.- (APA)

print

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *