TEBINGTINGGI, WARTATODAY.COM – Penjabat Wali Kota Tebingtinggi Muhammad Dimiyathi menyampaikan, bahwa inflasi di Kota Tebingtinggi masih dalam batas toleransi (besaran inflasi tahun kalender 2022 sebesar 4,56 persen berdasar data BPS kota Tebing Tinggi). Meski demikian, antisipasi tetap harus dilakukan agar inflasi tidak meningkat.
“Inflasi di Kota Tebing Tinggi masih dalam batas toleransi. Tapi kita tetap waspada, tetap beraktifitas dan tetap menjaga kondusifitas,” ucap Dimiyathi saat menjadi narasumber bersama Kadis Ketapang dan Pertanian Marimbun Marpaung, dan Kepala BPS Kota Tebingtinggi, Intan Menggalawati Harahap, dalam talkshow radio DIS FM kanal 93,50 FM yang bertema “Upaya Pengendalian Inflasi Guna Menghindari Resiko Resesi Tahun 2023”, Jumat siang (18/11/2022).
Dimiyathi menguraikan beberapa langkah yang telah dilakukan Pemko Tebingtinggi dalam mengantisipasi inflasi tahun 2023, diantaranya melakukan himbauan melalui pengumuman/ baliho terkait stok pangan aman dan himbauan untuk berbelanja produk lokal serta himbauan untuk tidak panic buying (pembelian berlebihan).
Selain itu, Dimiyathi juga mengatakan telah melakukan penghematan energi dan tanam pangan cepat panen serta akan melakukan penindakan apabila menemukan penimbunan bahan pokok, melakukan kerjasama dengan daerah pemasok beras dan bahan pangan lainnya, seperti Kabupaten Serdang Bedagai, serta melakukan penghematan energi. Kita juga tanam pangan cepat panen.
“Kita juga terus aktifkan PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi) mengevaluasi setiap minggu perkembangan harga di Kota Tebing Tinggi. Satgas pangan bekerjasama dengan Polres sudah kita aktifkan dan melakukan penindakan apabila ada penimbunan bahan pokok,” katanya.
Kita sudah melakukan kerjasama dengan daerah lain, seperti Kabupaten Serdang Bedagai selaku pemasok beras dan stok pangan lain untuk bisa mensuplai. Beras Madani sudah kita bagikan dan bulan Desember akan kita bagikan kembali dan menjelang Nataru (Natal dan Tahun Baru) kita juga akan menggelar pasar murah untuk menekan harga,” urai Dimiyathi.
Sejalan dengan hal tersebut, Kadis Ketapang dan Pertanian mengatakan bahwa menghadapi resesi harus bermula dari berhemat, melakukan penanaman pemanfaatan lahan yang sempit terus-menerus.
“Kita juga menghimbau terhadap antisipasi resesi pangan khususnya dari kami tertibkan pola jaga tanam. Kami juga melakukan koordinasi dengan Dinas Tanaman Pangan dan Holtikura provinsi Sumatera Utara, bantuan provinsi juga diberikan disalurkan dan untuk padi juga diasuransikan melalui Jasindo,” pungkasnya.
Kepala BPS Kota Tebingtinggi Intan Menggalawati Harahap dalam kesempatan tersebut mengatakan, bahwa resesi ini sangat dipengaruhi pola konsumsi masyarakat. Beliau juga menghimbau kepada masyarakat agar jangan terlalu panik berlebihan serta sangat mendukung dengan langkah-langkah yang dilakukan pemko Tebingtinggi.
Kepada masyarakat, Beliau juga berharap pada saat di lakukan pendataan oleh BPS atau instansi terkait pendataan lainnya hendaknya memberikan data dengan jujur.
“Karena ini berhubungan dengan data para pedagang dan masyarakat, ketika didata hendaknya jujur apa adanya, karena hasil data akan berpengaruh sekali. Apabila sampaikan data tidak jujur, akhirnya para stakeholder akan mengambil analisa yang salah. Mulailah kita sadar data,’ pungkasnya.
Turut mendapimpingi Pj. Wali Kota, Kadis Kominfo Dedi Parulian Siagian, Kabid Komunikasi Diskominfo Iswan Suhendi, dan jajaran ASN lingkup Diskominfo, Dinas Ketapang dan Pertanian serta BPS Kota. (red)