TEBING TINGGI, WARTATODAY.COM – Walikota Tebingtinggi H Umar Zunaidi Hasibuan kunjungi pemondokan Kafilah Tebingtinggi, Selasa (8/9/2020) di Jalan Pramuka Kelurahan Pinang Mancung Kecamatan Bajenis.
Turut hadir mendampingi walikota, Kadis Kesehatan dr Nanang Fitra Aulia, Kadis Kominfo Dedi P Siagian, Kabag Kesra Sahbana Hasibuan dan Camat Bajenis. Selain memberikan motivasi, walikota secara langsung melihat suasana dan kondisi pemondokan Kafilah.
Walikota Umar Zunaidi mengatakan, kalah atau menang bukan persoalan bagi kita, yang penting bagaimana kita mengeluarkan kemampuan kita semaksimal mungkin. Karena ini adalah suatu perlombaan menggemakan qalam-qalam ilahi yang berkaitan dengan ibadah kita.
” Kita taat dengan ketentuan dan peraturan yang ada jangan sor sendiri sehingga lampu atau peringatan dari dewan hakim tidak kita perhatikan dan kita abaikan. Selain itu bagaimana kita mengkontrol dengan baik setiap apa yang kita lakukan didalam kita mengikuti perlombaan,” katanya.
Walikota juga menegaskan tentang viralnya yang membaca dengan menggunakan cadar, yang akhirnya banyak yang ribut dan protes, harus kita maklumi bahwa ketentuan LPTQ membaca itu tidak boleh menggunakan cadar. Itu ketentuan nasional, tapi Provinsi Sumatera Utara belum mengadap itu semuanya, boleh pakai cadar tetapi harus diperiksa diteliti dulu. Apakah yang membaca itu benar sesuai dengan yang ada fotonya, jelas walikota.
Kemudian mau dilihat apakah dikupingnya atau diwajahnya ada terselip alat-alat komunikasi. Karena mengapa LPTQ Nasional melarang itu, yang lalu ada kejadian bahwa yang membaca itu bukan orang yang ditampilkan didalam daftar lampiran peserta.
” Pada waktu yang bersangkutan diuji ditempat lain, dia sama sekali tidak bisa bergerak karena bukan dia yang membaca pada waktu itu,” kata Umar Zunaidi. (ibb)