TEBINGTINGGI, WARTATODAY.com – Kondisi anggaran Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Tebingtinggi saat ini terancam mengganggu partisipasi atlet dalam kejuaraan mendatang dan mengancam program Training Camp (TC) mandiri yang hanya melibatkan 30 atlet.
“Seperti yang diungkapkan oleh Hendra, Kabid Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Tebingtinggi, yang menyatakan bahwa anggaran KONI mengalami pemotongan sebesar 50% terkait efisiensi anggaran,” ujar Ketua KONI Tebingtinggi, Anton, Rabu (26/3/2025), di Sekretariat KONI Jalan Sudirman.
Menurut Anton, Anggaran KONI Kota Tebingtinggi telah dipotong dari awalnya sebesar 1,5 miliar menjadi hanya 700 juta dan sekarang menjadi 350 Juta rupiah.
“Ini sangat berpengaruh terhadap kemampuan KONI Tebingtinggi, untuk mendukung atlet dalam mengikuti kejuaraan,” ungkap Anton.
Sementara Bendahara KONI Tebingtinggi, Aulia Pitra menjelaskan, bahwa pihaknya sedang berupaya untuk bertemu dengan Wali Kota guna membahas masalah anggaran yang telah dipotong.
“Kami mohon kepada Bapak Wali Kota untuk mempertimbangkan kembali anggaran ini, mengingat ada 35 cabang olahraga yang ada di Tebing Tinggi yang membutuhkan dukungan,” ungkap Aulia.
Terpisah, Sekretaris KONI Tebingtinggi, Abdullah Sani Hasibuan, melalui telepon seluler, menegaskan bahwa mereka telah menyusun program selama satu tahun ini dengan dana yang sangat terbatas.
“Jika anggaran kami dipotong lebih lanjut, kami akan menyerahkan keputusan kepada Cabor, atlet dan atlet binaan KONI Tebingtinggi, untuk bersama-sama menjumpai Bapak Wali Kota,” katanya.
Situasi ini menjadi perhatian serius bagi komunitas olahraga di Tebingtinggi, di mana banyak atlet yang berharap dapat berpartisipasi dalam kejuaraan dan mendapatkan pelatihan yang memadai.
Dengan anggaran yang semakin menipis, harapan untuk meningkatkan prestasi olahraga di daerah ini terancam surut. Diharapkan, pemerintah dapat segera menemukan solusi untuk mendukung pengembangan olahraga di Kota Tebingtinggi, tutup Abdullah Sani. (red)