Belajar Tatap Muka di Tebingtinggi Ditunda, Ini Penjelasan Wali Kota

Tebing Tinggi92 Dibaca
Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan

TEBINGTINGGI, WARTATODAY.COM – Kegiatan Belajar Mengajar secara tatap muka di sekolah, di Kota Tebingtinggi, yang rencananya dimulai 4 Januari 2021, terpaksa harus ditunda pelaksanaannya. Pertimbangannya karena ada hal yang mengkhawatirkan.

Hal tersebut ditegaskan Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan saat dikonfirmasi wartawan, di Balai kota, Jalan Sutomo kota Tebingtinggi, Senin (4/1/2021) pagi.

“Kami sampaikan bahwa kegiatan Belajar Tatap Muka hari ini di kota Tebingtinggi masih kita tunda karena ada dua alasan. Alasan pertama setelah kita evaluasi pasca kegiatan Natal dan Tahun Baru, ternyata terjadi lonjakan kasus COVID-19 di Kota Tebingtinggi,” kata Wali Kota

Dijelaskan Umar, berdasarkan data yang ada, semula pada tanggal 22 Desember 2020 lalu, jumlah kasus terkonfirmasi positif di Tebingtinggi tinggal Tujuh orang, tapi saat sekarang ini sudah mencapai 20 orang terkonfirmasi positif COVID-19. Sehingga lonjakannya cukup tinggi sehingga mengkhawatirkan bagi kita.

Ia mengatami sudah berupaya semaksimal mungkin agar kasus COVID-19 ini bisa ditekan. Tetapi ternyata COVID-19 ini berkembang dari orang-orang yang melakukan perjalanan, baik warga Tebingtinggi maupun warga luar kota ini.

“Kami sampaikan kepada kita semua bahwa peningkatan terjadi pada penularan kepada keluarga-keluarga yang ada di Tebingtinggi, sehingga saat ini menimbulkan klaster keluarga. Oleh karena itu kita mengkhawatirkan hal tersebut,” jelas Umar Zunaidi.

Selain itu menurut Umar Zunaidi, hal yang kedua pembatalan belajar tats muka ini juga ditunda karena Pemerintah Provinsi Sumatera Utara sendiri memberikan warning agar jangan membuka dulu. Karena di Sumatera Utara COVID-19 ini masih cukup tinggi. Dan Pemprov Sumut akan melakukan evaluasi ke daerah-daerah tentang kesiapan daerah.

“Kita sudah melakukan evaluasi dan telah selesai kita evaluasi terhadap sekolah-sekolah yang ada, dan nanti akan kita laporkan ke Tim Supervisi Sumut,” jelasnya.

Karena kedua hal itu, lanjut Wali Kota, maka kita tunda Pembelajaran Tatap Muka di sekolah-sekolah Tebingtinggi yang seyogiaya hari ini kita lakukan. Namun kami sampaikan juga kalau pembelajaran tatap muka itu bukanlah sifatnya normal seperti biasa, tetapi Tatap Muka yang dilakukan secara darurat, hanya tiga jam saja bersekolah.

Terkait hasil evaluasi yang sudah dilakukan Tim Verifikasi terhadap sekolah di Tebingtinggi Wali Kota menjelaskan, masih ada 10 sekolah lagi yang harus melakukan perbaikan sebelum diberikan ijin. Dan ada juga warning yang kita berikan karena ada beberapa sekolah yang gurunya terkena COVID-19. Jadi oleh karena itu, kami tidak akan pernah mengijinkan sekolah-sekolah yang gurunya terkena COVID-19 karena itu bisa menularkan kepada anak didiknya.

Wali Kota Tebingtinggi juga akan melakukan peneguran bagi sekolah swasta yang melakukan ‘curi-curi waktu’ untuk membuka sekolah Tatap Muka, ini adalah keputusan kita bersama. Kita harus melakukan kerja keras untuk menekan angka penularan COVID-19 ini.

“Kita saat ini berada di zona orange, maka kita harus kembali ke zona kuning atau ke zona hijau. Ini harus kita lakukan dengan kerja keras. Bagaimana cara nya pasien kasus positif saat ini cepat sembuh dalam 2 minggu ini, sehingga kita bisa menekan laju perkembangan COVID-19 di Tebingtinggi ini,” tutup Umar Zunaidi Hasibuan.- (red/i)

print

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *