SERGAI, WARTATODAY.COM – Ir H Soekirman Bupati Sergai menjadi narasumber pada kuliah umum dan diskusi publik di
Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan (UNIMED),Jum’at (2/11) di Auditorium Unimed Medan.
Dalam paparannya Bupati menyampaikan di era milenial segala kemungkinan peluang bisnis harus ditekuni dengan mengembangkan ekonomi kreatif dalam menghadapi revolusi industri, apapun harus di tingkatkan agar tidak tertinggal kemajuan zaman dengan memanfaatkan aplikasi. Hal ini karena pasar ada pada aplikasi untuk mempermudah seseorang mendapatkan apa yang diinginkannya.
Lebih lanjut disampaikan,terdapat sepuluh objek pemajuan kebudayaan dan pembangunan yang modern dan harus didukung dengan mempertahankan budaya serta menjaga kearifan lokal agar tidak rapuh dalam era milenial ini, karena pada tahun 2030 Indonesia ikut dalam 17 target dunia dan kuncinya adalah perdamaian dan toleransi.
Pergerakan revolusi industri banyak membawa pengaruh kurang baik karena seiring dengan kemajuan zaman banyak mengurangi tenaga kerja maka dari itu mahasiswa harus memiliki etos belajar yang kuat agar tidak tertinggal kemajuan zaman.
Dalam memgahadapi tantangan Revolusi Industei 4.0 kita harus bisa berjalan seirama dengan teknologi dan terus mengasah kepercayaan diri, strategi bisnis, manajemen diri dan yang paling penting adalah kreatifitas, profesionalitas serta kekayaan dan ketahanan budaya kita menjadi modal yang paling besar tidak dimiliki bangsa lain untuk pengembangan ekonomi kreatif Indonesia,ujar Soekirman mengakhiri.
Sementara Rektor UNIMED Prof. Dr. Syawal Gultom. M.Pd mengemukakan,perkembangan teknologi harus dibarengi dengan peningkatan SDM dalam menghadapi tantangan masa depan Indonesia di era revolusi Industri 4.0 serta bagaimana mahasiswa dapat mengikuti perkembangan zaman tersebut.Mahasiswa harus memahami teknologi karena siapa pun yang tidak bisa menguasai teknologi tidak akan bisa bersaiang di era revolusi industri 4.0 ini.(ARM)