SERGAI, WARTATODAY.COM – Dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri 1440 H,Bupati Serdang Bedagai Ir H Soekirman didampingi Kepala
BPOM Medan Yulius Sacramento Tarigan melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Pasar Bengkel Kecamatan Perbaungan dan swalayan Gemilang Desa Sei Rampah Kecamatan Sei Rampah,Jum’at (25/5).
Bupati mengatakan, pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai dalam hal ini daerah yang pertama mengecek ketersediaan sembilan bahan pokok di pasar menyambut Hari Raya Idul Fitri 1440 H, dan kita sengaja melihat pasar pasar mingguan seperti ini untuk melihat bagaimana trennya.
Pemantauan kami di lapangan, saat ini bahwa beras, gula, minyak atau kebutuhan bahan pokok lainnya semua normal, bahkan bawang putih kini sudah turun yang semula mencapai Rp.80.000/kg kini hanya Rp. 34.000/kg saja, terjadi penurunan yang cukup signifikan, “hanya saja Jengkol dan Pete yang agak mahal, lebih mahal daripada daging ayam,” ungkap Soekirman.
Selain melihat ketersediaan pangan, kami juga bersama tim melihat keamanan pangan, apakah bahan pangan/produk makanan tersebut mengandung bahan kimia seperti pengawet yang berbahaya. Untuk itu kami disini bekerjasama dengan pihak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Medan, untuk menguji makanan ini di laboratorium, agar masyarakat Sergai terlindungi dari makanan makanan yang mengandung zat kimia berbahaya.
Kemudian, kami di sini juga menguji beragam alat alat kosmetik yang mungkin mengandung bahan kimia berbahaya, sebab jika kita mengkonsumsi atau memakai bahan kimia berbahaya maka itu akan dapat menyebabkan kanker.
Ditambahkan Bupati, dari beragam sampel yang diambil dari pedagang akan di uji oleh BPOM Medan untuk mengetahui apakah mengandung bahan kimia berbahaya atau tidak. Jika ditemukan kami dari pihak pemerintah daerah akan menindak lanjuti dengan menarik produk yang beredar di masyarakat atau menelusurinya dimana produk tersebut diproduksi, demi melindungi masyarakat dari bahan kimia berbahaya.
Sementara Kadis Kesehatan Sergai yang turut dalam sidak mengatakan,pihaknya mendapat temuan, namun masih dalam pemeriksaan lebih lanjut di Laboratorium, akan tetapi dari semua sampel tersebut kami meragukan sebagian barang mengandung bahan berbahaya seperti Merkuri, boraks dan zat pewarna kain.
Kami juga menemukan makanan yang sudah rusak, bekas gigitan tikus walau masa berlakunya masih lama, dari kesemua temuan tersebut sudah kami tarik dari pasar agar tidak di edarkan lagi di masyarakat, ujarnya.(ARM)