SERGAI, WARTATODAY.COM – Perantau asal Desa Siahap dan Huta Durian Kecamatan Bintang Bayu Kabupaten Serdang Bedagai mendatangi rumah karantina di lokasi ternak ayam. Mereka dengan kesadaran tidak pulang ke rumah dan memilih mengkarantina di lokasi yang disiapkan pihak desa setelah sebelumnya dilakukan pemeriksaan di Posko Relawan Gugus Tugas setempat.
Dua orang perantau dari Kandis Provinsi Riau Aris Andika (25) warga Huta Durian dan Rizal (19) warga Siahap,tiba Selasa (12/5/2020) dengan menggunakan jasa ojek dari Desa Kuala Bali Kecamatan Serba Jadi Kabupaten Serdang Bedagai langsung mendatangi rumah karantina yang disiapkan pemerintah Desa Siahap. Rumah karantina ini menempati bangunan di lokasi Ternak Ayam yang berlokasi di Desa Bandar Magodang berbatas dengan Siahap.
Dengan kesadarannya kedua perantau ini mendatangi lokasi itu untuk mengkarantina diri selama 14 hari. Sebelumnya keluarga perantau sudah melaporkan ke pihak desa dan telah menyatakan kesediaan perantau yang pulang untuk menjalani karantina.
Pemeriksaan ketat dilakukan petugas rumah karantina. Perantau yang datang disemprot dan diminta untuk mencuci tangan sebelum mendaftarkan untuk karantina. Petugas juga memeriksa suhu tubuh dan mendata riwayat perjalanan perantau.
“Keluarga di rumah juga sudah mengetahui saya tidak langsung ke rumah karena harus menjalani karantina selama 14 hari dahulu. Saya ingin sehat dan keluarga di rumah juga sehat, karena tidak tahu apakah saya membawa virus atau tidak,” kata Aris.
Sementara itu, Kepala Desa Siahap Suandiono Sipayung,didampingi Bhabinkamtibmas Polsek Kotarih Aiptu Harto Pardede dan Babinsa Koramil-17 Kotarih Sertu MZ Lubis mengatakan,perantau asal desanya yang pulang sebanyak tiga orang dua diantaranya dari Aceh dan sedang menjalani karantina.
“Hingga saat ini sudah ada tiga orang yang dikarantina, yakni dari Aceh dan Riau. Selama menjalani karantina, kebutuhan sehari-hari dipenuhi oleh pihak keluarga dengan tetap tidak melakukan kontak.Makanan diletak di meja yang disiapkan sebelum diambil oleh warga yang dikarantina,” katanya.
Selama dikarantina, keluarga tidak boleh menjenguk dan pengawasan dilakukan secara ketat oleh petugas dari Tim Gugus Tugas COVID-19 Desa Siahap.
Pada kesempatan tersebut Aris juga menghimbau para perantau untuk menunda mudik kalau tidak ingin di karantina.
“Semua ini untuk kebaikan kita agar virus Corona ini bisa kita cegah”,ujar Aris yang mengaku kehilangan pekerjaan di Kandis.(ARM)