SERGAI, WARTATODAY.COM – Bencana alam puting beliung di Kabupaten Serdang Bedagai merusak puluhan rumah warga desa di tiga Kecamatan, yaitu Kecamatan Perbaungan, Pantai Cermin dan Pegajahan.
Bupati Sergai H Soekirman bersama Forkopimda turun meninjau beberapa titik lokasi bencana dan kediaman para korban yang mengalami kerusakan, Selasa (12/05/2020).
Dari data sementara yang diterima, Bupati kemudian merinci terdapat rumah rusak berat dan rusak ringan antara lain di Kecamatan Perbaungan, sebanyak 152 rumah warga yang tersebar di 11 desa mengalami kerusakan, dan paling banyak di Desa Lubuk Bayas yakni sebanyak 41 rumah. Bahkan salah satu rumah semi permanen milik warga bernama Amsar, warga Dusun II Desa Lubuk Bayas, ambruk diterjang angin puting beliung.
Sementara di Kecamatan Pantai Cermin diterima laporan sebanyak 21 rumah warga mengalami kerusakan dan yang paling banyak di Desa Nagakisar yakni 18 rumah. Rata-rata atap rumah warga terbang di terpa angin puting beliung. Sedangkan di Kecamatan Pegajahan, angin puting beliung menerpa rumah warga di Desa Karang Anyar. Akibatnya sebanyak 22 rumah warga di desa tersebut juga mengalami kerusakan.
Bupati mengimbau kepada para Camat agar digerakkan semangat gotong royong dimasing-masing kampung. Desa sudah memiliki anggaran sendiri untuk bisa melakukan gotong royong, apa yang dapat dilakukan agar segera dilakukan tanpa menunggu-nunggu dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat agar dapat segera pulih dan bangkit, katanya.
“Untuk itu, pada kesempatan ini kami juga membawa bantuan sembako guna meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana. Besoknya BPBD akan mendata serta memberikan bantuan bahan bangunan seng, broti dan paku guna memperbaiki rumah-rumah warga yang rusak karena bencana angin puting beliung tersebut.
Sedangkan untuk rumah warga yang ambruk akibat angin puting beliung Pemerintah Desa sebelumnya telah memasukkan rumah tersebut ke dalam program perbaikan rumah tidak layak huni melalui proram Dana Desa (DD) untuk direnovasi menjadi rumah permanen. Namun karena adanya dampak wabah Covid-19, DD belum dapat dicairkan. (ARM)