SEI RAMPAH, WARTATODAY.COM – Bupati Serdang Bedagai Ir H Soekirman membuka lomba dayung sampan tradisional, Sabtu (30/3), bertempat di bantaran Sungai Rampah Kecamatan Sei Rampah. Hadir Wabup Darma Wijaya,para Asisten, Staf Ahli, Kepala OPD,Pembina Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Sergai Drs Joni Walker Manik MM.
Ketua Panitia Sudarno, S.Sos dalam laporannya menyampaikan,lomba dayung sampan tradisional memperebutkan Piala Bupati dan Wakil Bupati Sergai Tahun 2019 mengambil tema : “Selamatkan Sungai dengan Berolahraga, Tunjukkan Kreatifitas Demi Kemajuan Bangsa”.
Sudarno menambahkan,jumlah peserta lomba dayung sampan tradisional kategori pelajar 12 tim dan kategori umum 20 tim dengan total peserta 32 tim.Tujuan kegiatan ini adalah sebagai upaya menjaga konsistensi olahraga dan pembinaan atlet dayung di Kabupaten Sergai sehingga nantinya muncul bibit-bibit atlet dayung yang handal dan berprestasi.
Sementara Pembina PODSI Sergai Drs Joni Walker Manik MM,mengatakan pada hari ini kita sudah buktikan di sungai Rampah ini event hari ini dapat terlaksana dengan baik. Hal ini adalah bukti komitmen dari Kongres Sungai Nasional yang baru-baru ini Bupati dan kami ikuti beberapa waktu yang lalu.
Hal ini adalah peran dan kolaborasi kita semua dan mari bersyukur dengan pelaksanaan kegiatan ini, diharapkan event ini dapat dimasukkan dalam kalender pariwisata Kabupaten Sergai sebagai bukti dukungan destinasi wisata Sergai sebagai tempat mengambil inspirasi dan komunikasi serta hal bermanfaat lainnya untuk menghidupkan perekonomian masyarakat melalui pariwisata sungai, kata Joni Walker.
Bupati Sergai Ir H Soekirman dalam sambutannya memberi apresiasi kepada semua pihak yang telah berpartisipasi sehingga terlaksana kegiatan ini.
“Hari ini saya ingin menyampaikan tiga hal yang paling penting diterapkan dalam hal memberikan perhatian pada sungai yaitu Ilmu, Iman dan Cinta”,ujar Soekirman.
Dengan Ilmu, tempat ini dapat dikembalikan fungsinya seperti sediakala seperti pengairan, air bersih, serta tentunya menjadi objek wisata. Kemudian Iman, masalah air dalam Islam bahwa surga penuh sungai yang airnya mengalir. Maka melalui sungai ini andai kita bisa menjaganya dengan baik maka bisa menjadi pemantap keyakinan kepada Allah SWT dan penyejuk hati kita setiap saat dengan melihat sungai yang bersih tadi.
Ditambahkannya,dengan Cinta hari ini mulai kita tumbuhkan kepada tiga generasi yang hadir pada hari ini, mulai dari anak-anak, muda dan tua. Maka cinta kepada sungai harus kita perbesar terus serta utamakan kekompakan dalam mengurus dan menjaga sungai.
Dengan sejarah yang kita buat hari ini yang merupakan gerakan bersama dalam pelestarian sungai, hendaknya nanti akan kita cantumkan pada monumen yang akan dibangun yang berisi deretan nama-nama orang dan pihak yang turut bekerja bahu membahu dalam menjaga kelestarian sungai Rampah yang kita banggakan ini. Bahwa pelestarian sungai Rampah akan dikenang oleh anak cucu kita yang menjadi kebanggaan dan mempersatukan kita sampai akhir hayat, sebab ini semua adalah hasil jerih payahnya dan keringat kita bersama.
Maka dari itu, beberapa tahun kedepannya saya yakin Sungai Rampah ini akan menjadi objek Pataya (Pariwisata, Pertanian dan Budaya) unggulan yang akan banyak didatangi wisatawan, terlebih dalam waktu dekat Kereta Api Pariwisata akan singgah di Sei Rampah yang memudahkan pengunjung untuk mengeksplorasi segala potensi wisata yang terdapat di ibu kota Kabupaten Sergai ini,ucap Bupati.(ARM)