MEDAN, WARTATODAY.COM – Masyarakat Tionghoa di Sumut, terutama Kota Medan dihimbau untuk menghindari kerumunan terkait merebaknya isu virus emicron yang disebut-sebut lebih berbahaya dari virus sebelumnya.
“Meskipun virus Emicron di Sumut belum marak seperti Jakarta, namun kita harus mewaspadainya. Lebih bijaksana jika kita mencegahnya daripada kita nantinya terpapar,”ucap Ahli Penyusun Pek Ji (Zodiak Tionghoa) di Sumut, Tan Ruddy Effendy (Tan Afen) di Medan, Jumat (28/1/2022).
Disebutkan, kalaupun kita mau keluar rumah, yah silahkan saja, namun harus tetap memakai masker. Ia juga menyarankan agar masyarakat Tionghoa di Sumut merayakan hari Imlek pada hari Selasa (1/2/2022) dengan pola hidup sederhana dan di rumah saja demi menghindari ancaman virus emicron.
Menurut Tan Afen, pergantian shio bukan terjadi pada Selasa, (1/2/2022), tapi pada hari Jumat pagi, 4 Pebruari 2022 (pagi jam 4.01 menit). “Jadi, jika ada anak yang lahir pada 3 Pebruari, itu masih berada pada Shio Lembu Logam,” katanya seraya mengakui bahwa saat ini banyak orang yang tidak tahu tentang bedanya pergantian shio itu dengan perayaan Imlek.
Disebutkan, dalam perhitungan Hong Su (Primbonnya Tionghoa), pada tahun 2022 terjadi empat kali gerhana. Pertama, Pada 1 Mei 2022, gerhana matahari. Kedua,16 Mei, gerhana bulan. Ketiga, 25 Oktober, gerhana matahari dan keempat, 8 November 2022, terjadi gerhana bulan.
Lebih jauh Tan Afen, jika kita mau buka usaha, nikah, pindah rumah dan lainnya harus dilihat hari baiknya. Kalau tidak, bisa terjadi yang tidak diinginkan bersama. Misalnya, usaha yang dibuka tidak lancar. Sementara yang menikah, terjadi ketidakharmonisan dalam berkeluarga, isteri tidak hamil-hamil, cari makannya pun susah. Ini dampaknya bagi yang tidak melihat hari baik untuk melaksanakan hajatan hidup.
“Dari buku Hong Su ini juga dapat dilihat perjalanan hidup seseorang ke depan dengan melihat tahun, lahir, bulan, tanggal dan jamnya. Semua bisa diprediksi di kehidupan tahun 2022. Buku tersebut sudah ada ribuan tahun, sejak zaman Dinasti.,” kata Tan Afen yang akrab disapa Acik Afen.
Harimau, lanjutnya, tidak cocok dengan shio monyet. Khusus bagi shio monyet yang umur 67 tahun Lunar (mahesi 66 tahun), agak lebih hati-hati di segala bidang. Bisa-bisa dapat terjadi yang fatal, misalnya dilanda kematian mendadak. Jadi harus hati-hati, harus dijaga kesehatan dan jaga makanan.
“Sebaliknya,di tahun Harimau Air ini lebih menguntungkan bagi shio Babi. Karena Shio Babi sama shio Harimau cocok dia. Kalau Shio Harimau dengan shio monyet, itu shio yang bentur atau berlawanan,” pungkas Tan Afen. (derose)