MEDAN, WARTATODAY.COM – Seorang dosen haruslah memiliki karya untuk menjadi contoh bagi mahasiswa yang diajarnya. Kewajiban dosen menulis dan memproduksi buku itu sudah diatur pada UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Perguruan Tinggi dan UU No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, serta sejumlah regulasi yang dikeluarkan Kemenristek dan Dikti.
“Karenanya detiap dosen sangat diharapkan untuk memiliki kesadaran akan pentingnya menulis,” ucap Dr Janner Simarmata, disaat menyampaikan materi tentang Penulisan Buku Ber ISBN pada acara 2ndWorkshop Penulisan Jurnal Internasional dan Buku Ber-ISBN di STMIK Budi Darma Medan, Sabtu (18/8/2018).
Dijelaskan Janner, Pasal 12 UU No 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi tegas menyebutkan bahwa dosen secara perorangan atau kelompok wajib menulis buku ajar, atau buku teks, yang diterbitkan oleh perguruan tinggi dan atau publikasi ilmiah sabagai salah satu sumber belajar.
Dosen Unimed ini juga mengatakan bahwa buku ajar adalah bagian dari kelengkapan atau sarana pembelajaran yang memiliki misi menghantarkan materi sesuai dengan kurikulum dan silabus.
“Sedangkan buku teks merupakan buku rujukan dalam lingkup disiplin ilmu yang bersifat lebih luas dan dapat dimanfaatkan oleh lebih banyak kalangan, seperti peneliti, pengamat, atau bahkan peminat,” sebutnya
Sedangkan Robbi Rahim, menyarankan, jika mau artikel ilmiah ingin baik dan bagus, maka sebaiknya publikasikan pada artikel ilmiah yang terindex WOS, karena saat ini memang Indonesia belum mengarah ke Web of Science, tapi kedepannya akan masuk ke WOS.
Kegiatan itu senditi secara resmi dibuka Ketua STMIK Budi Darma Mesran, M.Kom dan dalam sambutannya menyampaikan terimakasih atas kepercayaan kepada STMIK Budi Darma untuk melaksanakan workshop kedua ini
“Sudah saatnya kita menggunakan Referensi Manager dalam melakukan sitasi,” sebut Mesran
Dengan Referensi Manager memberikan kemudahan bagi kita dalam pengelolaan referensi ilmiah. “Manfaat lain dari penggunaan referensi ilmiah, dapat memberikan kontribusi/penghargaan kepada artikel yang digunakan sebagai sumber referensi pada artikel yang akan kita buat,” sambungnya.
Workshop ini sendiri diikuti 28 orang dari berbagai institusi diantaranya STMIK Budi Darma, Universiras Prima Indonesia, Universita Asahan, Universira Potensi Utama, Politeknik Bisnis Indonesia Pematang Siantar, Universira Prima Indonesia, IAIN Langsa, Univerditas Medan Area.
ISTP, STMIK Royal Kisaran, Universiras Medan Area, Universitas Nahdlatul Ulama Sumatera Utara, AMIK Royal Kisaran, UNIMED, ITM, Poltekes Kemenkes Medan, dan STT-Sinar Husni.- (js)