DOLOKSANGGUL, WARTATODAY.com – Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) telah menyelenggarakan Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten, di Aula Hutamas Kompleks Perkantoran Tanotubu dengan dihadiri Bupati Humbahas, Dosmar Banjarnahor, SE.
Bupati Humbabas, Dosmar Banjarnahor, SE dalam sambutannya mengatakan ASN dan Perangkat Desa menjadi motor pertama, pioneer pertama dan contoh dalam menyelesaikan masalah stunting di Kabupaten Humbang Hasundutan. Contohnya pola hidup bersih, mulai dari cuci tangan dan mandi yang teratur.
Kebersihan lingkungan tempat kita tinggal harus dijaga. Camat dan Kepala Desa harus turun langsung ke lapangan untuk meninjau atau bahkan mengajak masyarakatnya untuk bersama bergotong-royong membersihan lingkungan tempat tinggal kita.
Kemudian untuk masyarakat yang ingin menikah, dipanggil mereka, ditanya bagaimana persiapannya untuk kedepan, lalu ibu-ibu mengandung, coba di cek bagaimana vitaminnya, yang sudah anaknya lahuir dari hari pertama dia lahir hingga 1000 hari bagaimana kondisinya. Semua Camat, Kepala Desa dan Puskesmas harusnya turun ini.
Untuk menyelesaikan masalah stunting ini harus bersama-sama kita bekerja, harus kompak karena ini bukan masalah biasa stunting ini. Sekali lagi saya katakan, stunting ini bukan hanya urusan nakes saja tetapi ini urusan kita semua.
Dilaksanakan dalam kesempatan ini, Penandatanganan Komitmen Bersama Rembuk Stunting dalam rangka Pelaksanaan Percepatan, Pencegahan dan Penurunan Stunting Terintegrasi di Kabupaten Humbang Hasundutan oleh Bupati, Forkopimda dan seluruh Stakeholder.
Untuk diketahui bersama, Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi yang mengakibatkan terganggungya pertumbuhan pada anak. Disamping berisiko pada hambatan pertumbuhan fisik dan kerentanan anak terhadap penyakit, juga menyebabkan hambatan perkembangan kognitif yang akan berpengaruh pada tingkat kecerdasan dan produktivitas anak di masa depan.
Stunting disebabkan oleh faktor multidimensi. Beberapa penyebab stunting adalah pola asuh yang kurang optimal, kurangnya pengetahuan tentang kesehatan dan gizi serta kurangnya asupan gizi yang kuat sebelum dan selama kehamilan serta setelah kehamilan.- (Rel/Demak Siburian)