HUMBAHAS, WARTATODAY.COM – Mewujudkan desa yang mandiri, Desa Siponjot, Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara, terus berbenah.
Pembenahan tadi diawali dari pengembangan SDM aparatur desa, peningkatan pendidikan, pemberdayaan masyarakat hingga pengembangan BUMDes melalui tanaman pangan hortikultura.
Bahkan, untuk percepatan desa yang mandiri, Desa Siponjot jalin kerjasama dengan Politeknik Wilmar Bisnis Indonesia (WBI) dan Lembaga Ketahanan Desa (Lemhades) Nawacita, Selasa (29/3/2022)
Penandatanganan kerjasama MoU itu dihadiri langsung oleh Direktur Politeknik WBI Dr Jeni Elisabet, Ketua Dewan Penasehat Lemhades Nawacita Leo Panjaitan, Bupati Humbahas diwakili Kabag Tapem Setdakab Budi Simamora, Kadis PMDP2A Humbahas diwakili Frans Judika Pasaribu, anggota DPRD Humbahas Normauli Simarmata, Ketua LPM Desa Siponjot, Edison Silaban.
Kepala Desa Siponjot, Deka Seply Silaban Rabu (30/3/2022) mengatakan, bahwa kerjasama MoU dengan lembaga pendidikan Politeknik WBI dan Lemhades Nawacita sebagai peluang sekaligus gerbang menuju Siponjot sebagai desa yang mandiri.
Sebagai wujud MoU tadi, secara perdana warga Desa Siponjot mengirim hasil bumi (pertanian) dan produk UMKM melalui MSA Kargo ke Jakarta. Hasil pertanian dan produk UMKM ini akan dipasarkan oleh pihak Politeknik WBI.
Dia menguraikan, dalam kerjasama tadi, Politeknik WBI juga memberikan beasiswa penuh bagi tiga orang warga Siponjot yang menimba ilmu di Politeknik WBI. Melakukan pendampingan, pengembangan dan pemasaran tanaman pangan hortikultura. Mendukung penyelenggaraan les private bahasa inggris bagi tingkat SD Desa Siponjot.
Perihal pendampingan pengambangan tanaman pangan hortikultura, lanjut Deka, pihak Politeknik WBI menurunkan tiga orang mahasiswa melakukan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Desa Siponjot. KKN ini akan mendampingi langsung para petani. Sementara untuk mendukung, les private bahasa inggris tingakat SD, pihak Politeknik WBI akan menyusun silabus dan membagikan buku pembelajaran bahasa inggris.
Selanjutnya Lemhades melakukan pendampingan pengembangan BUMDes, UMKM, pemberdayaan masyarakat desa dan peningkatan SDM.
“Program kerja yang kita lakukan gayung bersambut dengan Politeknik WBI dan Lemhades. Sebab, menuju desa yang mandiri, hal utama yang kita prioritaskan adalah peningkatan pendidikan formal dan non formal, pengambangan SDM dan pemberdayaan masyarakat desa,” ujarnya.
Mantan anggota DPRD Humbahas periode 2009-2014 ini menambahkan, mewujudkan desa yang mandiri, pendidikan merupakan pondasi utama. Tanpa pendidikan kemandirian akan menjadi hal mustahil. Untuk peningkatan pendidikan, khususnya bahasa inggris, saat ini pemerintah desa memberikan stimulan dari dana desa.
“Karena keterbatasan anggaran dan aturan yang mengikat, biaya les bahasa inggris, setenganya dibantu oleh dana desa dan setengahnya lagi orangtua peserta private. Kedepan, les private bahasa inggris ini akan dikembangkan kepada siswa tingkat SMP dan SMA. Sehingga kedepan siswa Desa Siponjot fasih berbahasa inggris dan dapat bersaing secara kompetitif,” ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Politeknik WBI, Jeny Elisabet menyambut baik kerjasama MoU dengan Desa Siponjot. Dengan MoU ini akan tercipta simbiosis mutualisme dan peningkatan SDM di Desa Siponjot.
Dalam kerjasama ini, katanya, pihaknya akan memberikan beasiswa kepada mahasiswa asal Siponjot sebesar Rp 700 ribu per bulan. Penerima beasiswa tadi minimal
Diberikan pemerintah dan dari Kampus 700 per bulan. Enam bulan sekali. Penerima beasiswa tadi harus memperoleh Indeks Prestasi (IP) minimal 3,0.
Senada juga disampaikan Ketua Dewan pembina, Lemhades Nawacita Leo Panjaitan. Dalam kerjsama ini, pihaknya
berkomitmen melakukan peningkatan SDM Desa Siponjot. Mempersiapkan aparat desa jdi pemimpin kedepan. Mempersiapkan perangkat desa yang kompeten serta pendampingan pengembangan BUMDes.
Ketua LPM Desa Siponjot, Edison Silaban mengaku bangga bangga dan apresiasi kepeda kades yang berinovasi dan memprakarsai kerjasama MoU. Harapannya kedepan masyarakat lebih sejahtera dan peningkatan SDM.- (TIM)
