MEDAN, WARTATODAY.COM – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Tengku Erry Nuradi resmi melakukan Launching Aplikasi Sumut Provinsi Cerdas atau Sumut Smart Province (SSP), Selasa (20/3/2018) bertempat di Aula Raja Inal Siregar, lantai 2, Kantor Gubsu Jalan P Diponegoro Medan.
Ini merupakan Smart Province yang pertama kali di Indonesia yang terintegrasi dengan kabupaten/kota dan organisasi perangkat daerah (OPD) dan SSP sekaligus membalikkan persepsi negatif yang selama ini melekat di Sumut, karena para gubernurnya mempunyai permasalahan hukum, khususnya dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
SSP merupakan pembangunan infrastruktur, audio visual dan berbagai aplikasi dengan sistem informasi teknologi, bertujuan sebagai pusat informasi dan pelayanan terhadap masyarakat. Disiapkan juga secara bertahap media sosial, seperti facebook, instagram, twitter, SMS dan call center, yang bisa berhubungan dengan masyarakat, sehingga gubernur dapat mengambil kebijakan demi pembangunan Sumut.
“Ini merupakan upaya untuk meningkatkan pelayanan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) kepada masyarakat dengan memanfaatkan jaringan elektronika berbasis online. Ini merupakan rintisan awal yang diharapkan akan menjadi momentum untuk mengembangkan pola inovatif lainnya,” ucap Erry Nuradi
Menurutnya, harapan masyarakat saat ini terhadap peningkatan kualitas pelayanan publik sangat besar. Karena itu, Provinsi Sumatera Utara dan kabupaten/kota, dituntut untuk mampu memberikan pelayanan publik yang semakin cepat, mudah, murah, transparan dan akuntabel.
“Karena itu, SSP yang diresmikan ini, merupakan satu wadah untuk melayani integrasi e-government dan layanan publik dalam beberapa aplikasi, antara lain, aplikasi integrasi e-government (G to G), aplikasi layanan publik (G to C) dan aplikasi layanan dunia usaha (G to B),” ungkapnya.
Kordinator Unit Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Kedeputian Bidang Pencegahan Asep Rahmat Suwanda mengapresiasi apa yang telah dilakukan Pemprovsu tersebut. Karena, ini merupakan perjalanan yang cukup panjang, yang dimulai sekitar dua tahun yang lalu, tepatnya April 2016, saat itu Sumut adalah satu dari tiga provinsi yang mempunyai catatan yang kurang baik dalam hal tata kelola, karena gubernurnya mempunyai permasalahan hukum, khususnya dengan KPK.
“Tapi saat ini kami sudah menyampaikan lewat data, bahwa per 31 Desember 2017 pencapaian terbesar dari renaksi (rencana aksi-red) itu ternyata ada di Sumatera Utara, peringkat satu itu Kota Medan, peringkat kedua adalah Provinsi Sumatera Utara,” sebut Asep Rahmat.
Ada kabupaten lain, yaitu Tapanuli Selatan yang masuk dalam sepuluh besar dalam konteks capaian renaksi selama 2017. “Ini merupakan prestasi luar biasa, yang membuktikan bahwa Provinsi Sumatera Utara mempunyai kesungguhan yang luar biasa dipimpin Pak Gubernur untuk membalikkan persepsi ada selama ini,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sumut Drs HM Fitriyus SH MSP dalam laporannya menyampaikan, SSP juga akan mendorong good governance dan clean governance dengan melaksanakan e-government, yaitu pelaksanaan APBD mulai e-planning, e-budgetting sampai dengan e-performance. Sehingga sistem pemerintahan Sumatera Utara akan transparan dan akuntabel.
“SSP ini sepenuhnya prakarsa Bapak Tengku Erry Nuradi Dan ini merupakan aplikasi Sumut cerdas yang pertama kali di Indonesia yang terintegrasi dengan kabupaten/kota dan OPD,” terang Fitriyus.
Peresmian SSP ditandai dengan penekanan tombol sirene oleh Gubsu. Usai Lounching SSP, acara juga di isi dengan penandatanganan MoU antara Pemprovsu dengan Politeknik Negeri Medan, PDAM Tirtanadi dan PT Telkom serta penandatanganan perjanjian kerjasama antara Dinas Kominfo Sumut dengan USU, PT Telkom dan Polmed.
Kemudian dilanjutkan dengan peresmian perubahan nama aula dan ruang rapat yang ada di kantor Gubsu dengan menambahkan nama-nama Gubsu terdahulu.- (rel/hms)