MEDAN, WARTATODAY.COM – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengingatkan pentingnya proses belajar mengajar bagi generasi muda, meskipun saat ini pandemi Covid-19 tengah melanda dunia. Karena itu seluruh lembaga pendidikan/tenaga pengajar harus mengadaptasi kecanggihan teknologi global.
Hal itu disampaikan Gubernur saat menggelar konferensi jarak jauh (konferensi video) dengan Wali Kota Binjai Muhammad Idaham dan ratusan siswa serta para guru SMA di Binjai-Langkat saat peluncuran awal (soft launching) aplikasi daring Sistem Informasi Guru Mengajar (SIGUM), dari Posko Gugus TugasPercepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut, Pendopo Rumah Dinas Gubernur, Jalan Sudirman Medan, Senin (8/6/2020)
“Kalian tidak boleh berhenti belajar. Masa depan Sumut ini ada di pundak kalian, bagi yang mau menimba ilmu,” ujar Edy.
Menurut Gubernur, wabah Covid-19 tidak boleh menghalangi berjalannya proses belajar mengajar meskipun saat ini belum ada imbauan atau keputusan untuk mengizinkan dilakukannya proses tersebut disekolah seperti biasa. Karena jika ilmu tidak diserap siswa, maka bukan tidak mungkin bisa terjadi putus generasi (pendidikan). Gubernur juga menyampaikan bahwa sistem belajar daring sudah biasa dilakukan di beberapa negara. Karena itu, pandemi Covid-19,menurutnya tidak bisa hanya dilihat sebagai bencana, tetapi juga hikmahnya.
Sebab Indonesia khususnya Sumut, juga akan memaksimalkan keberadaan teknologi informasi. “Silakan lanjutkan belajar mengajar dalam situasi dan kondisi apapun. Di zaman teknologi global, semua harus adaptasi. Maka saya apresiasi upaya ini. Saya akan instruksikan ini ke 33 kabupaten/kota. Jangan sampai ada putus generasi karena ini,” ujarnya
Sementara memperkenalkan aplikasi tersebut, Wali Kota Binjai Muhammad Idaham menyampaikan kepada Gubernur bahwa pihaknya tidak pernah berhenti berfikir bagaimana pendidikan tetap dapat diberikan kepada siswa. Saat ini ada beberapa sekolah di daerahnya yang telah menjalankan Sigum. “Nanti aplikasi Sigum ini ditambah kapasitasnya.Dan akan kita buat kelasnya. Jadi akan kita buat dan sempurnakan lagi.
Untuk sekarang, juga sudah dijalankan di tingkat SD dan SMP. Kami pun siap mendukung upaya Pemerintah Provinsi untuk bisa menjalankannya di seluruh kabupaten/kota,”jelas Idaham. Upaya tersebut juga mendapat apresiasi dari siswa sekolah. Di antaranya disampaikan Habib dari SMAN 1 Binjai. Baginya pemerintah telah memberikan perhatian cukup besar kepada dunia pendidikan. Sebab melalui aplikasi Sigum, dapat membantu mereka untuk tetap bisa mendapatkan ilmu yang biasanya didapat dari bangku sekolah.
Begitu juga dari Guru SMAN 1 Binjai Suwandi.Dirinya mengakui masih banyak tenaga pengajar yang belum mampu beradaptasi penuh dengan teknologi modern saat ini. Sehingga jika diperkenankan, ia berharap dilakukan pelatihan khusus kepada guru dalam menjalankan aktivitas mengajar. Sedangkan seorang guru dari SMAN 1 Selesai Langkat Seri Ginting mengungkapkan masih banyaknya siswa/murid yang tidak memiliki akses atau ponsel android untuk mengikuti kegiatan belaja mengajar daring.
“Masih ada yang tidak punya hp android. Termasuk paket data (akses internet) yang jadi kendala,” katanya. Diketahui bahwa Sigum adalah aplikasi belajar daring yang digagas Walikota Binjai, sebagai evaluasi proses belajar mengajar yang selama ini menggunakan media seperti WhatsApp. Sebab dinilai kurang efektif diterapkan di masa pandemi saat ini.
Aplikasi Sigum ini sebagaimana dijelaskan Kadis Pendidikan Kota Binjai Sri Ulina Ginting, bahwa para guru dapat memantau siswa dari rumah. Begitu juga pihaknya bisa memantau apakah proses belajar mengajar dijalankan. Untuk tahap awal, dilakukan di SMAN 1 dan SMAN 2 Binjai. “Di aplikasi Sigum ini ada roster, ada guru yang mengajar dan ada absensi siswa dan guru. Usai belajar para siswa selesai belajar juga diberikan kuis,” jelasnya.(hms)