PEMALANG, WARTATODAY.com – Pernyataan Seto Mulyadi atau yang lebih akrab di panggil “kak seto” berkaitan dengan, perlindungan anak – anak mantan Kadiv propam Polri Irjen Ferdi Sambo dan Putri Candrawati, banyak menuai kontradiksi di kalangan Publik.
Diantaranya menyatakan akan melindungi secara pisik dan psikis, pada anak anak Ferdi Sambo yang tersangkut kasus Pembunuhan, terhadap ajudannya, Brigadir J.
Steament Seto Mulyadi yang mengusulkan ke agar Putri Candrawati dilakukan penahanan rumah berkaitan kasus yang menderanya, dengan alasan masih punya Balita 1,5 tahun, Sungguh dinilai banyak pihak tidak selaras dengan banyaknya Balita yang terpaksa berkembang pertumbuhanya ditempat, yang tidak semestinya di Rumah tahanan, mengikuti Ibunya yang menjalani masa tahanan hukumannya.
Tak hanya itu terhadap Farel Prayoga, Ketua Komnas Perlindungan anak Indonesia inipun, menyatakan akan menjaga “karya suara emasnya” tatkala farel viral, karena berhasil mengguncang Istana Merdeka pada saat, puncak upacara HUT RI beberapa pekan yang lalu.
Lalu dimanakah gerangan Seto Mulyadi ketika ribuan anak- anak jalanan, kepanasan dan kehujanan berjejer, disepanjang Lampu merah, di setiap kota yang ada di Indonesia, mereka meneriakan lagu – lagu Balada Kehidupan, hanya demi selembar, sekeping dua keping uang recehan?hanya Demi perutnya yang Lapar? Atau demi bisa membeli kebutuhan sekolah mereka.
Cintoh kecil, Sabtu siang yang panas, (3/8)9/2022), berterbangan debu deras menerpa, disebuah jalan di Pemalang, seorang Ibu muda, menggendong rapat anak balitanya, disebelah bahunya yang satu, menggendong alat karaoke musik yang telah usang, merayap pelan, mendekati sebuah warung makan, untuk menjual suaranya yang serak, berharap ada yang kasihan, nyawer suaranya yang cempreng dengan uang recehan dua ribuan.
Tatapan matanya layu, tertutup masker campur malu, mbakyu itu nampaknya terpaksa melakukan jual lagu, demi satu sachet susu buat buah hatinya yang menangis lirih sendu.- (Ragil S)