DENPASAR, WARTATODAY.COM – Untuk meningkatkan pengetahuan dan minat dosen terhadap penulisan artikel bereputasi, buku ber ISBN dan HKI, Komunitas Kolaborasi Publikasi Indonesia (KO2PI) bekerjasama dengan Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar gelar KO2PI International Workshop Call For Paper and Book Publication Higher Education 4.0, di Audotorium kampus IHDN Jl. Ratna No.51, Tonja, Denpasar, Jumat (14/12/2018).
Prof I Gusti Ngurah Sudiana Rektor IHDN dalam sambutannya menyampaikan bahwa IHDN juga berkepentingan dalam menulis artikel internasional ini, agar dosen-dosen muda kami dapat menulis artikel dengan baik ke jurnal-jurnal yang terindeks Scopus.
“IHDN saat ini sudah memiliki beberapa jurnal nasional yang terakreditasi SINTA Dikti dan dengan adanya workshop penulisan artikel ilmiah ini diharapkan peserta yang hadir saat ini terbuka wawasan dan pengetahuannya. Ini merupakan kesempatan yang baik untuk semua peserta yang hadir saat ini,” ucap Rektor.
IHDN saat ini memiliki 52 dosen yang sudah bergelar Doktor (S3) yang nantinya diharapkan dapat dengan segera menjadi guru besar. “Intinya para dosen-dosen ini harus menulis dan memiliki artikel yang terindeks pada jurnal bereputasi,” sebutnya.
Disamping penulisan artikel ilmiah bereputasi, kegiatan ini juga dirangkai dengan penulisan buku ber-isbn, bahkan para guru besar juga harus memiliki tulisan buku yang ber-isbn, kalau tidak tunjangan guru besarnya akan dicabut.
Usai memberikan kata sambutan dan arahan, Rektor IHDN membuka kegiatan workshop KO2PI International Workshop Call for Paper and Book Publication Higher Education 4.0.
Sebagai narasumber penulisan artikel, Dr. Haziman Wan Ibarahim (UTHM) Malaysia mengatakan penulis itu harus melakukan investigasi masalah, metode riset, teknik penulisan dan bahasa yang baik.
“Ia juga menjelaskan jenis-jenis publikasi seperti artikel reviu, studi kasus dan reviu buku,” sebut Haziman.
Sementara narasumber lainnya, Dr Janner Simarmata (Universitas negeri medan) Indonesia menyampaikan bahwa menulis itu mudah, yang penting banyak membaca dan mengasah keterampilan menulis, mulai dari mencari ide, menjadi penulis produktif, hingga menerbitkan sebuah buku.
“Menulis buku itu harus distrategikan agar menghasilkan sebuah buku yang baik,” jelas Janner.
Jika dosen menulis maka akan mendapatkan pengakuan dari masyarakat luas, mendapatkan perlindungan hak cipta dan mendapatkan nilai angka kredit.
Ketua LPM IHDN Denpasar, Dr. I Ketut Sudarsana mengatakan bahwa HKI merupakan karya inovasi seseorang yang bertujuan untuk memberikan perlindungan hukum bagi pencipta dengan memberikan hak khusus untuk mengkomersialkan karya ciptanya dan memberikan perlindungan hukum dan sekaligus sebagai pendorong kreativitas bagi masyarakat serta meningkatkan produktivitas dan daya saing produk Indonesia.
Lebih jauh, Sudarsana juga menjelaskan tentang paten. Syarat pemberian paten adalah memiliki kebaruan, inventif, dan dapat diterapkan dalam industri. “Lalu masalah yang sering muncul adalah tentang pemilik suatu PATEN, karena seringkali penelitian yang menghasilkan PATEN tersebut tidak hanya melibatkan peneliti / dosen, tetapi ada juga pihak lain yang terlibat seperti pemberi dana, Ungkapnya
Ketua Panitia Dr. M. Ikhsan sebelumnya menyampaikan kegiatan ini dihadiri 97 dosen dari beberapa perguruan tinggi. “Workshop ini juga menerima call for paper pada bidang-bidang sains, teknik, teknologi, lingkungan, kesehatan, kebijakan, hukum, kesehatan, pendidikan, komunikasi, komputasional analisis statistik dan matematika,” jelas Ikhsan.- (js)