AEKKANOPAN, WARTATODAY – Sebuah video bermuatan konten yang diduga merupakan sebuah deklarasi dukungan terhadap salah satu pasangan calon presiden, kini sedang viral dan beredar luas di jejaring sosial media.
Dalam video itu, terdapat puluhan orang yang sedang meneriakkan yel-yel dukungan kepada pasangan Calon Presiden (Capres) nomor urut 01, Joko Widodo – Ma’aruf Amin di salah satu tempat di Kabupaten Labuhanbatu Utara.
Video itu awalnya diunggah oleh akun facebook bernama Sunlie Tan, jumat, (22/2/2018), lalu. Dalam video yang langsung viral dan menjadi buah bibir masyarakat Labura itu, tampak puluhan pria yang diduga adalah para Kepala Desa (Kades) dan beberapa orang Camat di daerah ini sedang meneriakkan yel-yel dukungan kepada capres nomor urut 01.
Terlihat seorang pria memakai baju kaos berwarna merah sedang berperan memandu orang-orang yang ada disana untuk berteriak kompak mengucapkan dukungannya. “Desa se Kabupaten Labuhanbatu Utara, siap mendukung Jokowi – Ma’aruf dua (2) periode. 01 yes, Jokowi yes,” demikian pria berbaju merah tersebut memandu rekan-rekannya.
Pasca diposting akun facebook Sunlie Tan, video tersebut sontak saja menjadi bahan perbincangan dan menjadi bahan pergunjingan hangat di daerah ini. Namun sangat disayangkan, tanpa alasan yang bisa dijelaskan, beberapa jam kemudian, akun tersebut memutuskan untuk menghapus video itu.
Beragam komentar pun berdatangan dari warganet. Umumnya tanggapan-tanggapan yang muncul adalah bernada miring. “Bah, botulnya ini… Nanti hoax. Kalo botul gawat.. Darurat Labura,”tulis akun Dahrul Tanjung di kolom komentarnya.
“Bah macam kades damuli kulihat yg pakai peci sebelah kiri…,”timpal Badoel Manguncoy, juga turut mengomentari.
Saat ini, video yang diduga berkaitan dengan netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) itu sudah semakin beredar luas. Amatan wartatoday.com, video ini juga telah diunggah oleh beberapa akun facebook yang lain. Labura Newss dan Ridwan Pohan merupakan beberapa akun yang mengunggah video ini. Dalam unggahan Labura Newss, video ini telah ditonton sebanyak 1.820 kali dan telah puluhan kali dibagikan (renz)