AEK KANOPAN I WARTATODAY.COM – SR, oknum pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Labuhanbatu Utara, terindikasi melakukan aktifitas perdagangan obat di lingkungan rumah sakit milik pemerintah tersebut.
Aktifitas perdagangan obat itu dilakukannya terhadap pasien yang akan melakukan persalinan dengan cara sectio caesaria (operasi caesar).
Seperti yang terjadi sekitar sepekan lalu, SR menawarkan jenis obat kepada agus Salim, suami pasien Dedek Anggraini Siregar yang akan melakukan persalinan anak keduanya. Sebelum melakukan operasi, SR yang bekerja di bagian persalinan itu menemui Agus Salim dan menawarkan jenis obat yang dikatakannya untuk menghilangkan rasa sakit saat istrinya dioperasi nanti.
“Kau sayang gak sama istrimu, kalo sayang dia harus pakai obat ini. Ini ada obat, harganya Rp. 1,2 juta, kalo mau. Karena kalo gak pakai ini, pasti sakit kali dirasakannya nanti”, ujar Agus Salim menirukan ucapan SR.
Lebih lanjut Agus menjelaskan, sebagai pasien pengguna BPJS harus mereka tak lagi dibebankan dengan biaya-biaya yang terkesan sengaja dibuat-buat demi meraup keuntungan pribadi oleh oknum-oknum nakal di rumah sakit itu.
“Kami pakai BPJS bang, masa’ harus bayar lagi untuk mendapatkan obat. Selain itu, cara ibu itu ngomong juga udah sempat membuat istri saya down”, terang Agus.
Sementara itu, terlihat dari hasil rekaman salah seorang wartawan yang mencoba mengkonfirmasikan masalah ini pada Selasa (7/8), SR tampak melakukan pembelaan diri dan menyangkal bahwa ia melakukan perdagangan obat. Ia justru mempersalahkan dokter Rohim yang merujuk pasien itu ke RSUD.
Di sisi lain, meskipun sms konfirmasi terkirim ke ponselnya, Direktur RSUD Labura dr. Mestika Mayang hingga saat ini belum memberikan keterangan. (renz)