AEK KANOPAN, WARTATODAY.COM – Masyarakat Labura kembali dihebohkan dengan adanya penemuan mayat. Kali ini juga terjadi Desa Tanjung Pasir, Kualuh Selatan. Verawati Lumbantobing, (39) tahun, seorang ibu rumah tangga ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di belakang rumah penduduk di desanya, Sabtu, (15/2/2020), sekira pukul 23.00 WIB.
Penemuan mayat ini bermula dari Tumiar boru Panggabean, mertua korban yang mendatangi rumah Lambok Silalahi, saksi, dan mengatakan bahwa hingga tengah malam itu Verawati belum pulang ke rumah. Diyakini saat itu, seperti biasa Verawati pergi mencari rerumputan untuk pakan ternak babi miliknya.
Selanjutnya Tumiar bersama Lambok mencari korban ke areal kandang ternak babinya, namun korban tak ditemukan disana. Karena tak ditemukan disana, kemudian Tumiar bersama Lambok dan Andi Tampubolon, saksi lainnya, serta warga mencari jauh lebih ke belakang pemukiman. Tak lama kemudian warga pun menemukan angkong milik korban. Tak jauh dari sana, warga pun menemukan tubuh korban tergeletak.
Setelah menemukan tubuh korban, warga kemudian melaporkannya kepada Kepala Dusun Kampung Lima Puluh, Suseno, yang kemudian melanjutkannya kepada Kepala Desa yang diteruskan ke pihak kepolisian.
Sekira pukul 23.30 WIB Unit Reskrim Polsek Kualuh Hulu bersama petugas piket tiba di lokasi dan langsung melakukan cek dan olah tempat kejadian perkara (TKP). Hasil cek TKP menjelaskan, korban ditemukan dalam keadaan terbaring dan kaku. Di sebelah kanannya ditemukan sebuah pisau cutter yang diyakini dipergunakan untuk memotong rumput pakan ternak babi. Disana juga ditemukan tumpukan rumput dan satu unit ponsel yang ditemukan dari saku korban.
Untuk memastikan penyebab kematian korban, dengan disaksikan oleh seluruh keluarga korban, polisi membawa jenazah ke Rumah Sakit Umum Daerah Aek Kanopan untuk dilakukan visum. Hasilnya tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Kapolsek Kualuh Hulu, AKP Sahrial Sirait dalam rilis persnya membenarkan adanya penemuan mayat ini. “Hasil visum di RSUD tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Karena itu pihak keluarga sepakat untuk tidak dilakukan otopsi demi memastikan penyebab kematian korban. Namun demikian, kami akan tetap menyelidiki penyebab kematian korban, “ujar Sahrial. (renz)