JAKARTA, WARTATODAY.com – Modus penipuan yang menguras rekening penggunaanya marak terjadi belakangan ini. Salah satunya melalui pesan singkat di aplikasi Whatsapp.
Contoh kasus, modus penipuan dilakukan dengan mengirimkan surat undangan pernikahan digital ke nomor Whatsapp pribadi calon korban. Dalam pesan tersebut, penipu mengarahkan calon korbannya untuk membuka undangan digital tersebut yang ternyata file APK yang harus diunduh.
Dirjen Aptika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan menjelaskan dalam menjalankan aksinya, pertama-tama para penipu ini akan membuat akun rekening atas nama orang lain. Setelah rekening jadi, orang tersebut akan diberi uang dan rekening akan dipegang sang penipu.
“Ditemui di lapangan, mereka menggunakan orang lain untuk mendaftar abis itu kasih upah abis itu akun bank mereka ambil,” kata Semuel, Sabtu (26/8/2023), mengutip dari CNBC
Berikut beberapa modus penipuan yang terjadi di era digital saat ini:
1. Tawaran Menggiurkan
Semuel menjelaskan salah satu ciri penipuan adalah adanya tawaran yang tidak masuk akal atau bombastis. Misalnya menawarkan harga ponsel yang jauh lebih murah dari harga pasar.
“Jangan terkecoh tawaran-tawaran tidak masuk akal, harga HP tadinya Rp 10 juta bisa dengan saya Rp 2 juta. Sudah pasti scam,” kata Semuel.
2. Telepon, Chat, atau SMS Tidak Jelas
Baca: Tak Cuma Foto, WhatsApp Bisa Kirim Video HD Jernih dan Tajam
Ciri kedua yang dijelaskan Semuel adalah adanya pesan tidak jelas dari orang yang tidak dikenal. Ini bisa berupa telepon, WhatsApp maupun SMS.
“Contoh kan undangan, yang kirim undangan nggak dikenal, yang nikah nggak kenal. Ke kepoan masyarakat main klik aja,” jelasnya.
3. Penipuan Social Engineering
Cara terakhir adalah dengan social engineering. Para penipu akan menggunakan kelemahan korbannya untuk bisa melakukan kejahatannya.
“Menggunakan social engineering, kelemahan-kelemahan kita,” ungkap Semuel Abrijani Pangerapan.-
Sumber: CNBCIndonesia