JAKARTA, WARTATODAY.com – Polri menggelar pelatihan olah strategi kepqda lebih dari 1000 personel dalam rangka mengoptimalkan Operasi Mantap Brata 2023-2024 untuk pengamanan Pemilu Serentak 2024
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (5/11/2023) mengatakan pelatihan olah strategi tersebut untuk memantapkan kemampuan personel di semua level, mulai dari level strategi, manajerial, hingga taktikal.
“Jadi, semua mengakomodasi, mengkolaborasi latihan dari level strategi, manajerial, dan taktikal,” jelas Brigjen Pol Ramadhan.
Dia menjelaskan level strategi untuk pimpinan, level manajerial di tingkat pusat untuk kepala satgas, serta level taktikal untuk kepala sub satgas dan pelaksana lainnya.
Ramadhan menjelaskan pelatihan olah strategi tersebut diikuti oleh seluruh satgas, kapolda, dan kapolres seluruh Indonesia yang terlibat dalam Operasi Mantap Brata 2023-2024.
Pelatihan itu dilaksanakan di dua tempat sekaligus, salah satunya di Gedung Utama Ruang Pusdalsis sebagai lokasi pengendali operasi dengan dipimpin oleh asops kapolri sebagai direktur latihan bersama dengan perangkat latihan.
“Kemudian, di Gedung Presisi lantai 7, diikuti oleh seluruh satgas. Ada sembilan satgas di Operasi Mantap Brata, mulai dari tingkat pusat dan di daerah diikuti 34 kasatgas atau kapolda serta 528 kapolres yang bergabung secara Zoom,” sebutnya.
Sembilan satgas Operasi Mantap Brata 2023-2024 itu adalah Satgas Preventif, Satgas Preemtif, Satgas Tindak, Satgas Gakkum, Satgas Pamcapres, Satgas Antiteror, Satgas Pengamanan TPS Luar Negeri, Satgas Humas, dan Satgas Banops.
Dia menjelaskan perbedaan Operasi Mantap Brata kali dibandingkan dengan lima tahun lalu adalah pada latihan olah strategi di semua level.
Pelatihan olah strategi tersebut diharapkan bisa meningkatkan kemampuan semua level untuk mengoptimalkan Operasi Mantap Brata 2023-2024.
Pada tingkat pengendalian, setiap kasatgas diminta memahami tugasnya, sehingga bisa secara manajerial melaksanakan, menganalisa, dan menjabarkan tugas.
“Sedangkan, level manajerialnya menerima perintah, kemudian bisa menjabarkan dan membagi di subsatgas masing-masing. Kemudian, para pelaksana subsatgas menerima pelaksanaan tugas, menerima perintah melaksanakan tugas, dan melaporkan ke pimpinan. Tentu semua ini demi terwujudnya pemilu aman, tertib, damai, dan lancar,” ujarnya.- (Ant/jj