TEBINGTINGGI, WARTATODAY.COM – Dinas Kesehatan Kota Tebingtinggi, Sumatera Utara mencatat terdapat 74 anak di daerah itu mengalami stunting. ke depannya hal ini akan akan menjadi perhatian serius Dinas Kesehatan agar jumlahnya tidak betambah.
Kepala Dinas Kesehatan Tebingtinggi H Nanang Fitra Aulia Jumat (15/2/2019) mengatakan, upaya menurunkan angka anak penderita stunting terus dilakukan dengan berbagai usaha, utamanya dengan perbaikan pola makan, pola asuh, dan sanitasi.
Dikatakannya, masyarakat awam selalu menafsirkan stunting ini karena faktor keturunan (genetik), padahal tidak demikian adanya.
“Salah satu fokus pemerintah saat ini adalah pencegahan stunting dengan tujuan agar anak-anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal disertai kemampuan emosional, sosial dan fisik yang siap untuk belajar, mampu berinovasi dan berkomptesi di tingkat global,” ucap Nanang
Menurutnya, dalam upaya pencegahan agar terhindar dari stunting yang paling utama diperhatikan adalah menyangkut pola makan dan hal-hal penting lainnya. Konsumsi gizi seimbang perlu terus diperkenalkan dan dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi anak-anak dalam masa pertumbuhan memperbanyak protein sangat dianjurkan disamping mengonsumsi buah dan sayur.
Selanjutnya pola asuh terutama terkait dalam praktik pemberian makan bagi bayi dan balita, inisiasi menyusu dini (IMD) dan berupaya agar bayi mendapat colostrum air susu ibu (ASI).
“Berikan hanya ASI saja sampai bayi berusia 6 bulan. Setelah itu, ASI boleh dilanjutkan sampai usia 2 tahun, namun berikan juga makanan pendamping ASI dan datang ke Posyandu,” katanya.
Ia juga menyampaikan, Dinas Kesehatan Tebingtunggi terus secara aktif memberikan penyuluhan kepada warga terutama ibu-ibu yang sedang hamil agar selama masa kehamilan juga memperhatikan asupan gizi bagi kehamilannya.
“Pada setiap kesempatan kami selalu memberikan penyuluhan, bahkan Wali Kota Tebingtinggi pun acap menyampaikan dalam setiap pertemuan, baik ditingkat kelurahan maupun Kota,” sebutnya.- (ant)