YOGYAKARTA, WARTATODAY.COM – Sepinya pasaran Stagen (ikat pinggang kebaya) membuat kerajinan tenun di Desa Kaliduren Kecamatan Moyudan Kabupaten Sleman Yogyakarta lebih sering ” istirahat” berproduksi.
Mbak Wanty sang pengerajin saat dikunjungi WARTATODAY, Jumat (28/12) mengaku masih menjalankan alat tenunnya bila ada pesanan. Ia menekuni usaha ini tidak hanya menyangkut soal bisnis dan keuntungan. Hati nya lebih berbicara tentang seni. ” Ini bentuk tanggungjawab terhadap budaya dan menjaga warisan keluarga mas “, tuturnya.
Stagen ini sebelumnya merupakan produk keemasan para pengrajin di Sleman, namun seiring dengan perkembangan waktu stagen mulai ditinggalkan. Tak ada terlihat cemberut atau keluhan pada Mbak Wanty. Sebagai penjaga warisan budaya, stagen juga telah mengikat hati mbak Wanty.
Untuk membangkitkan kembali, perlu inovasi dan kreativitas dari para perajin. Sehingga tetap dapat mengeliatkan ekonomi, tetapi tidak meninggalkan produk kerajinan yang lama.
Pemkab harus terus mendorong para perajin melakukan inovasi dan kreativitas terhadap produk kerajinannya. Sehingga memiliki daya saing yang lebih kompetitif.
Hal lain yang harus diperhatikan para pengrajin, yakni sentuhan marketing dan desain yang harus mengikuti selera pasar. Sehingga perlu terus digali dan diupdate tentang perkembangan yang sedang terjadi,- (HAT)