SERGAI, WARTATODAY.COM – “Sungguh sangat memperihatinkan, virus HIV yang merupakan salah satu penyakit yang dikategorikan menakutkan ini telah dikabarkan sudah menyebar di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai).”Demikian komentar Ketua Majelis Pendidikan Alwasliyah Kabupaten Sergai, Drs. Ridwan Yahya,Jum’at (28/9/) kepada wartawan.
Virus HIV yang dikenal dengan sebutan (Human Ummunodeficiency Virus) merupakan suatu virus yang dapat menyebabkan penyakit AIDS dengan penularan sebagaimana diketahui dapat melalui seks bebas dan menggunakan suntik bergantian dengan penderita.
“Sedih mengetahui penyakit HIV telah menyerang masyarakat Sergai”,ucapnya.Apalagi sepertinya belum adanya respon dari pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Kesehatan dan pihak yang berkompeten untuk mengatasinya. Tentunya kita sangat menyayangkan jika pemerintah daerah kurang respon (peduli) dan tanggap terhadap penyakit ini. Jangan virus ini sampai menyerang banyak warga Sergai baru sibuk untuk mengobatinya.
“Dikhawatirkan sia-sia nantinya program yang telah dijalankan oleh pemerintah daerah ini terkait program peningkatkan kualitas dan pembangunan fasilitas infrastruktur jalan, sektor pertanian, pendidikan dan lainnya. Namun, sektor kesehatan sepertinya sudah berhasil dilihat dari segi kegiatan serimonial, faktanya nantinya daerah ini bisa saja dikejutkan dengan masalah baru yakni virus HIV.
Sebab, kata Ridwan, jika masalah virus HIV ini tidak ditangani dan dilakukan pencegahan sejak dini. Jangan sudah riatusan orang menderita penyakit HIV dan Aids, barulah sibuk pemerintah. Ininakan merepotkan dan jelas menimbulkan keresahan bahkan ketakutan bagi banyak warga daerah ini dan luar daerah.
“Kita merasa bangga pembangunan gedung puskesmas megah disetiap kecamatan dan adanya dana Bantuan Operasional Kegiatan bagi puskesmas mungkin hingga mencapai Miliyaran rupiah pada tahun 2017,2018. Namun, diharapkan dana tersebut dapat memang dipergunakan sebaik mungkin. Perlu lah pihak kompeten dalam ini pihak berwenang untuk mengaudit penggunaan dana BOK disetiap kecamatan sehingga dana tersebut memang bermanfaat bagi untuk kesehatan masyarakat.
Apa gunanya fasilitas puskesmas dibangun begitu indah dan megah dengan menghabiskan anggaran hingga Rp. 6 Miliyar, tentunya sangat mengiris hati melihatnya ketika masyarakatnya mayoritas menderita penyakit HIV. Lantas siapa pula yang akan menikmati fasilitas megah yang bersumber dari uang rakyat tersebut.
Nah, kita sangat mengharapkan masalah ini tidak dipandang sebelah mata oleh pemerintah daerah. Peran pemerintah dalam mengatasinya sangat diharapkan. Ujar Ketua Majelis Pendidikan Alwasliyah Kabupaten Sergai tersebut.
Lebih lanjut dikatakannya, banyak langkah positif yang bisa dilakukan oleh pemerintah daerah, diantaranya melakukan pencegahan terhadap penyebaran virus HIV ini dengan bersosialisasi kepada masyarakat tentang penyakit HIV/AIDS, bahaya, dan upaya pencegahannya. Selain itu, pemerintah bisa melakukan pemberian pelayanan pengobatan secara gratis bagi penderita HIV/AIDS.
Kegiatan penyuluhan, pemantauan, pencegahan, pengendalian, dan penaggulangan HIV/AIDS dapat juga dilaksanakan kepada generasi muda.
Nah, berkaitan pencegahan tersebut, perlu nya kepedulian dari dinas yang berkompeten seperti Dinas Kesehatan. Namun, ada baiknya jika pemerintah lebih mengutamakan pada pendidikan masyarakat mengenai apa itu HIV, agar masyarakat bisa mengubah kebiasaan hidup tidak sehat menjadi lebih sehat yang dapat menguntungkan kehidupan setiap orang dan memudahkan untuk melakukan pencegahan penularan HIV tersebut.
Selain itu, pemerintah juga harus memberikan informasi kepada masyarakat mengenai cara-cara yang bisa dilakukan untuk menghindari HIV/AIDS dengan terbuka, tanpa menyebutkan identitas penderita. Mari kita selamatkan generasi muda dari penyakit HIV/Aids. Sedihnya lagi, virus HIV ini telah menyerang lingkungan Pemkab Sergai.ucap Ridwan.
Sementara hingga kini belum ada komentar pihak terkait soal merebaknya virus HIV di daerah ini tentang apa langkah yang dilakukan.(ARM)