SEI RAMPAH I WARTATODAY.COM – Permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam upaya meningkatkan pembangunan pertanian kedepan adalah adanya alih fungsi lahan sawah, terbatasnya sarana prasarana, infrastruktur dan penerapan teknologi pertanian. Kondisi perekonomian global dengan terbukanya pasar ASEAN melalui Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), kita dituntut harus lebih berperan aktif dalam pembangunan pertanian dan pengembangan potensi daerah.
Pada tahun 2014 lalu, Presiden RI Joko Widodo telah mencanangkan tahun 2017 Indonesia swasembada beras, jagung, kedelai, gula dan daging. Untuk itu hendaknya kita dukung dan pertahankan pencapaian swasembada pangan tersebut dengan memberhasilkan program upaya khusus (Upsus) padi, jagung, kedelai (PAJALE) di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai).
Demikian disampaikan Bupati Sergai Ir. H. Soekirman dalam sambutannya pada acara rapat koordinasi daerah (rakorda) Tenaga Harian Lepas, Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL-TBPP) bertempat di aula Dinas Pendidikan Kabupaten Sergai di Sei Rampah, Jum’at (23/3).
Hadir dalam Rakorda tersebut anggota DPRD Sergai, mewakili Kadis Ketahanan dan Holtikultura Provsu, Kadis Ketahanan Pangan Sergai, Sekjen FK THL-TBPP nasional Achmad Baihaqi dan para peserta penyuluh pertanian dari 20 kabupaten se-Sumut.
Lebih lanjut dikemukakan Bupati Soekirman bahwa upaya yang dilakukan untuk produksi PAJALE dalam rangka mempertahankan swasembada dan peningkatan ketahanan pangan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat petani menjadi tugas bersama dan penyuluh sebagai garda terdepan kemajuan pertanian di Indonesia khususnya Sumut.
Penyuluh memiliki peran penting dalam pembangunan pertanian, sebagai ujung tombak dari kebijakan pemerintah dalam mempertahankan dan meningkatkan swasembada beras, jagung, kedelai, gula dan daging. Tugas yang diemban penyuluh dalam penyampaian teknologi terbaru tentang budidaya pertanian mengharuskan penyuluh terus belajar dan meng-upgrade pengetahuannya sehingga dapat mencerdaskan pola fikir, sikap, pengetahuan dan keterampilan petani dalam meningkatkan tarap hidupnya, kata Bupati.
Soekirman menjelaskan, Sergai saat ini memiliki 28 orang penyuluh ASN, 20 orang penyuluh CPNS, 88 orang penyuluh THLTBPP dan 37 orang penyuluh swadaya masih belum mencukupi untuk wilayah kerjanya. “ Oleh karenanya saya sebagai Bupati Sergai sekaligus ketua DPW Perhiptani Sumut, akan terus memperjuangkan dan menyampaikan kepada pemerintah pusat agar para penyuluh THL-TBPP dapat diangkat menjadi ASN “, tegas Soekirman,-(ARM)