Pj Wali Kota Tebing Tinggi Intruksikan Dinas LH Bersihkan Tumpukan Sampah di Pasar Inpres

RAGAM, Tebing Tinggi309 Dibaca

TEBINGTINGGI, WARTATODAY.com – Kondisi Pasar Inpres yang berlokasi di Kelurahan Badak Berjuang, Kecamatan Tebing Tinggi terlihat kumuh dengan sampah yang berserakan. Kondisi ini pun banyak dikeluhkan oleh warga dan pedagang di sana. Mereka pun meminta agar pemerintah segera melakukan pembersihan sampah.

Menindaklanjuti hal tersebut, guna menciptakan kebersihan lingkungan pasar serta kenyamanan bagi pedagang dan penjual, Penjabat (Pj.) Wali Kota Tebing Tinggi Moetaqqien Hasrimi, memerintahkan Dinas Lingkungan Hidup untuk segera melakukan pembersihan tumpukan sampah yang berada di Pasar Inpres.

Menanggapi perintah Pj. Wali Kota tersebut, Kadis Lingkungan Hidup, H. M. Hasbie Ashhiddiqi, segera melakukan kegiatan pembersihan tumpukan sampah bersama dengan petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup di Pasar Inpres, Kelurahan Badak Berjuang, Kecamatan Tebingtinggi, Senin (23/9/2024). Kumpulan sampah tersebut pun langsung dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Penjabat (Pj.) Wali Kota Tebingtinggi melalui Kadis Lingkungan Hidup pun menghimbau masyarakat, agar tidak mencemari lingkungan dengan membuang sampah sembarangan, dan untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan.

“Dihimbau kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarang. Ada disediakan tempat sampah, maka buanglah sampah pada tempat yang tersedia. Mari bersama-sama kita jaga kebersihan pasar, kalau pasarnya bersih penjual dan pembeli pastinya juga akan merasa nyaman,” ujar Kadis Lingkungan Hidup.

Tak lupa juga, Pj. Wali Kota juga menghimbau kepada seluruh masyarakat agar menerapkan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam penanganan sampah, sehingga dapat mengurangi pencemaran lingkungan.

“Masyarakat juga dapat melakukan 3R dalam mengatasi permasalahan sampah, Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan ulang), dan Recycle (mendaur ulang). Saya harap kita semua bisa melakukan ini, sehingga lingkungan kita tidak tercemari dari yang namanya sampah,” pungkasnya. (red)

print

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *