Oleh : Marplusmi Sitepu
(Mahasiswa Program Studi Magister Manajemen
Universitas Pembangunan Panca Budi Medan )
Latar Belakang
Implementasi strategi merupakan tahapan krusial dalam manajemen strategis yang memungkinkan perencanaan strategis berubah menjadi tindakan konkret. Pentingnya implementasi strategi terletak pada kemampuannya untuk mewujudkan tujuan strategis perusahaan. Namun, implementasi yang efektif memerlukan pemahaman yang mendalam tentang kepemimpinan dan struktur organisasi. Implementasi Strategies- perencanaan strategi dan kebijakan yang direalisasikan dalam tindakan melalui program, anggaran, dan prosedur.
Pembahasan
KERANGKA IMPLEMENTASI STRATEGIS
Proses manajemen strategik belum dapat dikatakan selesai ketika perusahaan memutuskan strategi apa yang akan ditempuh. Perusahaan masih harus menterjemahkan rumusan strategi tersebut ke dalam tindakan strategik. Kita harus selalu ingat bahwa sebaik apapun rumusan strategi, hanya akan menjadi retorika belaka jika tidak dapat diimplementasikan dengan baik.
Banyak perusahaan atau organisasi yang banyak menghamburkan sumber dayanya (uang, waktu, tenaga) untuk mengembangkan rencana strategik yang “ampuh”. Namun kita harus ingat bahwa perubahan hanya akan terjadi melalui suatu action (implementasi), bukan sekedar perencanaan
Berbagai kemungkinan yang terjadi antara formulasi strategi dengan implementasi strategi, yaitu :
1. Succes : Merupakan hasil yang paling diidamkanidamkan oleh setiap perusahaan. Situasi ini dapat terjadi jika formulasi strategi perusahaan disusun dengan baik begitu juga dalam implementasinya.
2. Trouble : Merupakan situasi di mana perusahaan menyusun formulasi strateginya dengan baik namun implementasinya buruk.
3. Roulette : Merupakan situasi di mana perusahaan kurang baik dalam memformulasi strateginya, namun perusahaan melakukan implementasi yang cukup baik.
4. Failure : kondisi ini sangat tidak dinginkan oleh perusahaan. Hal ini terjadi karena strategi perusahaan tidak diformulasikan dengan baik, demikian juga dalam implementasinya
Berbagai Masalah dalam Implementasi Strategi Seperti dikutip Hunger (1995) terhadap hasil survei terhadap 93 perusahaan yang masuk daftar Fortune 500 menunjukkan bahwa setengah dari perusahaanperusahaan tersebut menemui 10 macam masalah ketika mengimplementasikan sebuah strategi perubahan.
Berikut adalah kesepuluh masalah tersebut yang disusun berdasarkan tingkat frekuensi kejadian :
1. Implementasi berjalan lebih lambat dibanding dengan perencanaan awalnya.
2. Munculnya berbagai masalah yang tidak terduga.
3. Koordinasi dalam implementasi tersebut tidak efektif.
4. Perusahaan memberi perhatian yang berlebihan terhadap aktivitas persaingan dan penanganan krisis sehingga kurang memperhatikan implementasi yang harus dijalankan.
5. Kemampuan SDM yang terlibat dalam implementasi strategi kurang.
6. Pendidikan dan pelatihan SDM di tingkat bawah kurang memadai.
7. Tidak terkendalinya faktor-faktor lingkungan eksternal.
8. Kualitas kepemimpinan dan pengarahan dari para manajer departemen kurang memadai.
9. Tidak jelasnya implementasi pada tugas dan aktivitas kunci.
10. Pemantauan aktivitas oleh sistem informasi yang dimiliki perusahaan kurang memadai.
Proses Implementasi Strategi Menurut Hunger Menurut Hunger (1996), untuk memulai proses implementasi, pihak manajemen harus memperhatikan 3 (tiga) pertanyaan berikut:
1. Siapa yang akan melaksanakan rencana strategis yang telah diformulasikan? Dibandingkan dengan pihak yang merumuskan strategi, biasanya pihak yang melakukan implementasi strategi jumlahnya lebih banyak. Pada perusahaan multi industri yang besar, pelaksana strategi adalah setiap orang dalam organisasi tersebut. Para direktur fungsional (pemasaran, SDM, operasi, dan keuangan), para direktur divisi atau SBU (strategic business unit) akan bekerja sama dengan para karyawannya untuk mengimplementasi seluruh rumusan yang telah dibuat dalam skala besar. Sedangkan para manajer pabrik, manajer proyek dan kepala-kepala unit akan mengimplementasi rumusan strategi tersebut secara rinci dan dalam skala yang lebih kecil.
2. Apa yang harus dilakukan? Untuk mendukung implementasi strategi yang telah dirumuskan, para manajer divisi dan manajer wilayah fungsional harus saling bekerja sama dengan manajer lainnya dalam mengembangkan program, merancang anggaran dan prosedur yang diperlukan untuk mewujudkan apa yang telah dirumuskan. Hal ini berarti para manajer tersebut harus bekerjasama untuk mencapai sinergi diantara mereka agar mampu memperoleh dan mempertahankan keunggulan bersaing bagi perusahaan tersebut.
Mencapai Sinergi Igor Ansoff (1993) menyatakan bahwa ada empat jenis sinergi yang seringkali mempengaruhi keberhasilan implementasi strategi, yaitu:
1. Sinergi Pemasaran: Sinergi ini dapat tercipta melalui kerjasama antara distribusi, wiraniaga, dan atau gudang penyimpanan. Misalnya, sebuah lini produk yang lengkap dari produkproduk yang terkait satu sama lain dapat menciptakan sinergi yang meningkatkan produktivitas wiraniaga. Sinergi melalui program promosi bersama dapat melipatgandakan keuntungan dengan biaya yang relatif lebih kecil.
2. Sinergi Operasional: Sinergi ini dapat diperoleh melalui penggunaan tenaga kerja dan fasilitas bersama atau melalui pembelian kebutuhan operasional bersama dalam jumlah besar. Dalam hal ini berarti ada pembagian biaya overhead bersama.
3. Sinergi Investasi: Sinergi investasi dapat tercipta melalui penggunaan fasilitas produksi dalam pabrik secara bersama, pembelian persediaan bahan baku secara bersama, penggunaan peralatan dan mesin-mesin pengolah secara bersama, dan sebagainya.
4. Sinergi Manajemen Manajemen yang berkompeten merupakan sesuatu yang langka, sehingga penambahan unit bisnis baru atau produk baru dapat mempertinggi keseluruhan kinerja. Sebagai contoh, pada saat sebuah perusahaan mengakuisisi perusahaan lainnya, pihak perusahaan pengakuisisi mengetahui benar SDM yang akan menduduki posisi kunci, rasio untuk menguji kinerja.
Bagaimana sumberdaya manusia yang bertanggungjawab dalam implementasi akan melaksanakan berbagai aspek yang diperlukan? Pada pembahasan sebelumnya kita telah membahas pentingnya pengembangan program, penyusunan anggaran dan pembuatan prosedur di mana semuanya itu dimaksudkan untuk mewujudkan apa yang telah dirumuskan.
Di luar itu semua, ada hal lain yang lebih krusial yang harus dilakukan oleh pihak manajemen, diantaranya adalah bagaimana cara penataan staf, bagaimana mengarahan dan mengendalikan mereka. Dalam hal ini, pembahasan akan difokuskan pada masalah penataan dan pengarahan staf.
Proses Implementasi Strategi Menurut Certo,dkk Bagaimana cara mengimplementasikan strategi dengan baik? Untuk menjawab pertanyaan itu, Certo dan Peter memperkenalkan suatu model mengenai langkah-langkah utama yang seharusnya ditempuh perusahaan dalam mengimlementasikan strat.
Untuk melakukan implementasi srategi dengan baik, Cetro dan Peter memberikan suatu model tentang tugas-tugas utama yang seharusnya dilakukan dalam proses implementasi strategi .
Struktur organisasi dapat diartikan sebagai suatu bentuk dari jaringan kerja mengenai tugas-tugas, komunikasi serta suatu bentuk pelaporan yang menghubungkan setiap pekerjaan antar anggota organisasi (Wahjono, 2022).
Kepemimpinan adalah faktor strategis dalam manajemen organisasi. Kepemimpinan berhubungan erat dengan fungsi seorang pemimpin dalam upaya meningkatkan kuantitas pertemuan efektif Bersama staf dalam keadaan kondusif.
Pemimpin seyogyanya dapat mendorong kinerja karyawan dengan pendekatan yang humanis kepada individu atau kelompok karena pendekatan yang positif akan menimbulkan motivasi dalam diri setiap individu dalam mencapai tujuan organisasi.
Seorang pemimpin harus dapat menetapkan arah serta menyusun visi yang menjadi masa depan organisasi. Kepemimpinan strategik juga bersifat multifungsional karena dalam pengelolaan dan eksekusinya memerlukan kerjasama dari orang lain untuk membantu merealisasikan visi perusahaan yang telah ditentukan.
Seorang pemimpin bertanggung jawab atas keberhasilan organisasi yang dipimpin dengan tetap berpedoman kepada rencana dan strategi yang telah disusun. Perusahaan memerlukan pemimpin yang strategis dalam menghadapi dinamika lingkungan perusahaan yang kompleks. Kehadiran pemimpin strategis dapat memberikan energi dalam membuat
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasam diatas maka penulis dapat membuat Kesimpulan bahwa :
Suatu Perusahaan akan mencapaiu tujuan akhirnya dengan memuaskan jika memiliki implementasi strategi yang baik meskipun perencanaan yang baik namun jika tanpa diiiringi oleh Implementasi Strategi yang baik maka tujuan akhir dari Perusahaan tersebut tidaklah akan tercapai disamping Implementasi strategi yang baik ,maka Peranan Pemimpin yang melakukan dan menjalankan struktur organisasi dengan baik pula sangat berperan dan jika semua hal ini sudah berkaitan dengan baik maka tujuan akhir dari perusaahan akan tercapai.