TEBINGTINGGI, WARTATODAY.com – Pemko Tebingtinggi melalui Bappeda (Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah), menggelar Musrenbang (Musyawarah Rencana Pembangunan) RPJPD (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah) Kota Tebingtinggi Tahun 2025-2045, Kamis (1/2/2024), di gedung Balai Kartini Convention Center Jl. Gunung Leuser BP7.
Penjabat Wali Kota Tebingtinggi, Syarmadani menyampaikan, kegiatan ini mencoba musyawarah merencanakan pembangunan untuk jangka panjang, tahun 2025-2045. Selain faktor normative yang telah diamanatkan dalam Undang-undang, prosedur resmi sangat membutuhkan ini, karena kita akan memberikan dasar-dasar pembangunan untuk jangka panjang 20 tahun berikutnya.
“Sehingga setiap tahapan menengah dan jangka pendek bisa sejalan sesuai kebutuhan, sesuai kemampuan, sehingga tidak ada hal-hal tertinggal, tidak ada hal mubazir dan tidak ada hal yang tumpang tindih,” kata Syarmadani.
Syarmadani mengungkapkan, Musrenbang kali ini sudah ada perubahan, tidak seperti pada rancangan awalnya, sudah menampung berbagai masukan dari proses-proses sebelumnya.
Hanya saja kata Syarmadani, terkadang kita kesulitan untuk memprediksi sesuatu yang jauh di depan, apalagi data yang kita miliki itu kurang cukup, sementara kebutuhan kita terhadap perencanaan apalagi perencanaan jangka panjang itu sangat mendasar.
“Rencana akan sangat tergantung pada data yang dimiliki, termasuk potensi-potensi masalah, potensi-potensi peluang. Pada banyak hal, kita juga akan sangat tergantung kerjasama dengan pihak lain, bukan saja yang sifatnya internal, tapi juga sangat tergantung pada kabupaten/kota yang berada di sekitar kota Tebingtinggi, dan juga sangat tergantung pada sistem perencanaan yang sifatnya nasional maupun regional di provinsi,” ujar Syarmadani.
Syarmadani berharap, kiranya apa yang kita wujudkan melalui musyawarah perencanaan pembangunan ini, menjadi dokumen yang dipatuhi nantinya. Mengingat, hasil ini akan dibawa ke DPRD, akan disahkan bersama Pemerintah Kota dan DPRD menjadi landasan untuk kemajuan bersama, dengan memaksimalkan setiap potensi yang ada, tutupnya.
Sebelumnya, Kepala Bappeda Kota Tebingtinggi, Erwin Suheri Damanik melaporkan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari proses penyusunan 2025-2045, guna menyusun road map RPJPD Kota Tebingtinggi, telah dilakukan secara bersama-sama, beberapa tahapan RPJPD di 2025-2045.
Proses panjang penyusunan RPJPD 2025-2045, yang nantinya akan berbentuk regulasi, akan diberikan ke dalam empat periode RPJMD yang disimpankan dengan 8 misi, 17 kebijakan dan 45 indikator utama pembangunan.
Lanjut Kepala Bappeda, bahwa kita akan melakukan kerjasama dan kolaborasi baik berupa kajian akademis melibatkan perguruan tinggi negeri seperti UGM, Universitas Brawijaya, tipe B University khusus dan Bapan Pusat Statistik sebagai penyedia data primer, sehingga tidak ada program yang tertinggal.
Kepala Bappeda juga mengatakan ada beberapa konsentrasi perencanaan Pembangunan. Pertama konsentrasi fokus pada sumber daya manusia dengan mendesain lebih tinggi sebagai Kota Pendidikan, fokus kedua yang kami tawarkan adalah penguatan ekonomi melalui desain Kota Tebing Tinggi sebagai Kota kuliner dengan kolaborasikan SKPD super prioritas dengan didukung peran infrastruktur jalan tol.
Lalu fokus yang ketiga yang ditawarkan, urai Kepala Bappeda, adalah pembuatan/ mendesain Kota Tebingtinggi sebagai kota layanan kesehatan, kolaborasi dengan SKPD dan telah dibagi pagu indikasi kualitas sehingga hospital yang ada di Tebingtinggi, akan mengcover seluruh kesehatan dan Kota Tebingtinggi menjadi kota rujukan kesehatan untuk Kabupaten kota tetangga atau sebidang lainnya.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber diantaranya, Dekan Sekolah Bisnis IPB, Tanti Novianti, Pusat Studi Perencanaan Pembangunan Regional UGM, Sutrisno, Dosen Fisip USU, Indra Fauzan, dan Dekan Fisip Universitas Muhammadiyah, Arifin Saleh Siregar. (APA)