Viral Puskesmas di Tebing Tinggi Tolak Pasien BPJS, Dinkes Undang Mediasi

RAGAM, Tebing Tinggi426 Dibaca

TEBINGTINGGI, WARTATODAY.com – Setelah sempat viral dan diberitakan beberapa media, terkait penolakan pasien berobat tidak membawa kartu BPJS Kesehatan di Puskesmas Tanjung Marulak, Jalan KL Yos Sudarso Kota Tebingtinggi, akhirnya Dinas Kesehatan setempat bersama pihak puskesmas mengundang pasien untuk mediasi, Senin (22/1/2024).

Pasien bernama Abdullah Sani Hasibuan yang juga Ketua PWI Kota Tebingtinggi mendatangi Puskesmas Tanjung Marulak, untuk menghadiri undangan mediasi permasalahan pelayanan Puskesmas, dan diterima perwakilan Dinas Kesehatan Kota Tebingtinggi melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), RB Dauly, Kabid Pelayanan dan SDK, dr Derlina Nasution, Kasubbag Kepegawaian Ferryadi Siregar, Kepala Puskesmas Tanjung Marulak, dr Kurnia Dinata, dan pegawai pelayanan yang sempat viral Yenni Novita.

RB Daulay mengatakan pihaknya meminta maaf atas kejadian ini, diharapkan kejadian yang sama kedepannya tidak terulang kembali, dan diharapkan kepada Abdullah Sani Hasibuan bisa memaafkan kejadian tersebut.

“Kejadian ini sangat memalukan, akan ada tindakan yang akan diambil Dinas Kesehatan kepada jajaran unit pelayanan Puskesmas Tanjung Marulak,” katanya.

Ditegaskan, kepada pihak yang lalai dalam hal kejadian viral ini, Dinas Kesehatan Kota Tebingtinggi akan melakukan pembinaan kepada pegawai yang menolak warga berobat tidak membawa kartu BPJS.

“Karena di Kota Tebingtinggi bisa mendapatkan pelayanan kesehatan di puskesmas dengan menunjukan KTP ataupun KK,” jelas RB Daulay.

Menurut RB Daulay, hendaknya kita saling menyelesaikan dan tidak menambah berkepanjangan, dan kejadian ini menjadi catatan dan pelayanan teknis di Dinkes.

Dinkes Kota Tebingtinggi mengambil kesimpulan akan menjadikan ini bahan evaluasi secara internal, dan kejadian ini tidak terulang kembali, agar pelayanan memberikan akses atau pelayanan penerima dan berhadapan dengan semua orang dan kondisi sesuai SOP.

“Dari dahulu kita mengetahui bahwa warga Kota Tebingtinggi yang memiliki KTP wajib dilayani untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di puskesmas, karena saat ini 85 persen masyarakat Kota Tebingtinggi memiliki BPJS Kesehatan. Dinkes akan melakukan supervisi kepada semua puskesmas yang ada di Kota Tebingtinggi,” tegas RB Daulay.

Sementara itu Abdullah Sani Hasibuan mengatakan, akan memberikan maaf kepada pegawai di unit pelayanan Puskesmas Tanjung Marulak. “Memaafkan kakak kami, waktu itu saya datang kondisi sakit perut, kejadian viral ini saya juga tidak mau terjadi, tapi ada pelajaran diambil bahwa antara manusia dan manusia bisa kemana mana pemikiran ketika sedang sakit,” ujar Abdullah Sani.

Menurut Sani, biasanya kami dilayani menggunakan kartu perobatan, tapi semalam memang kondisi saya sedang sakit dengan muntah-muntah, saya telpon dokter tidak mengangkat handphone. Karena ibu ini seorang ibu yang punya keluarga, dan melihat video itu menjadi viral, kita terima dan anggap sebagai pelajaran. kita sendiri ketika tidak terkontrol pada saat membutuhkan pengobatan, maka kejadian ini terjadi, yang sudah berlalu biarkan berlalu.

“Ini menjadikan pelajaran tersendiri bagi pegawai Dinas Kesehatan yang bertugas di puskesmas, siapapun yang datang berikan pelayanan kesehatan yang terbaik dan biarlah waktu yang menentukan pelayanan itu berjalan dengan baik dengan menyikapi kejadian viral seperti ini,” jelas Sani.

Diungkapkan Sani bahwa, pertemuan ini menjadi titik pelajaran bagi Dinas Kesehatan Kota Tebingtinggi melalui Unit Puskesmas yang ada di Kota Tebingtinggi, karena akibat kejadian itu, kami tidak menyudutkan ibu, kalaupun ada evaluasi dari puskesmas sesuai ketentuan yang berlaku.

Sebelumnya pegawai pelayanan Puskesmas Tanjung Marulak, Yenni Novita yang terlihat menangis dan trauma meminta maaf, karena setelah viral kasus ini, dirinya mengaku malam tidak bisa tidur.

“Saya dan keluarga merasa malu sekali, sebagai manusia biasa saya minta maaf beribu maaf, karena kasus viral ini berimbas dengan keluarga. “Pak Sani, saya meminta maaf atas kejadian ini,” ujar Yenni. (red)

print

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *