TEBINGTINGGI, WARTATODAY.COM – Front Persaudaraan Islam (FPI) Kota Tebingtinggi, bersama ribuan ummat Islam yang tergabung dalam Aliansi Ormas dan Ummat Islam Provinsi Sumatera Utara, menggelar aksi unjuk rasa menyampaikan aspirasi protes dan menuntut, agar Ramus Paludan (Politikus Swedia) yang telah membakar Al-Qur’an agar dihukum.
Pengurus Front Persaudaraan Islam Kota Tebingtinggi, Muslim Istiqomah, Sabtu (4/2/2023) membenarkan bahwa pihaknya bersama ribuan ummat islam tergabung dalam Aliansi Ormas dan Ummat Islam Sumut telah melakukan aksi unjuk rasa di Medan, Jumat (3/2/2023) kemarin.
Muslim Istiqomah menjelaskan, ribuan massa Aliansi Ormas Islam dan Ummat Islam Sumatera Utara bersama para ustad dan ulama, juga ormas Islam yang berasal dari berbagai daerah diantaranya, Medan, Tebingtinggi, Binjai, Langkat, Sergai, Deli Serdang dan daerah Kabupaten/Kota lainnya di Sumut, telah melaksanakan aksi damai ataupun unjuk rasa, dimulai dari Mesjid Agung Medan dan dilanjutkan longmarch menuju kantor konsulat Swedia – Denmark di Sumut, dan berjalan dengan lancar.
Menurut Muslim Istiqomah, aksi ini adalah menuntut Rasmus Paludan ditangkap dan dihukum seberat-beratnya karena telah menghina dan melecehkan Al-Qur’an sebagai kitab suci ummat Islam, pedoman hidup dalam kehidupan. Karena ini suatu perbuatan yang sangat keji dan biadab tidak bisa kita tolelir, karena itu kita minta kepada pemerintah Swedia – Denmark agar menghukum warganya.
“Jika tidak kita akan memboikot produk-produk mereka dan memutuskan hubungan kerjasama diberbagai bidang. Jika itu juga tidak mereka lakukan, kita minta kepada Pemerintah Indonesia untuk memutuskan hubungan kerjasama dan menarik duta besar Indonesia di Swedia – Denmark dan mengusir duta besar mereka dari Indonesia,” ungkap Muslim Istiqomah.
Ini adalah suatu bentuk protes kita, kemarahan kita, karena mereka telah menghina dan melecehkan kitab suci kita, katanya.
Dalam aksi kemarin kata Muslim Istiqomah, Aliansi Ormas Islam dan Umat Islam Sumatera Utara, yang di koordinir ustad Nursalianto bersama ribuan pengunjuk rasa dalam melakukan aksinya, menyampaikan aspirasi nya secara damai dan tetap menjaga kondusifitas, serta juga menjaga kebersihan dengan mengutip sampah-sampah yang berserakan.
Diharapkan dengan aksi ini dapat menunjukkan Islam agama yang Rahmatan Lil’alamin. Islam tidak mengganggu, tetapi jangam coba-coba diganggu. Islam ingin hidup damai berdampingan dan memberi manfaat bagi siapapun.
“Mudah-mudahan aksi ini menjadi spirit bagi kita dan pemerintah agar dapat merespon aspirasi kita untuk menyampaikan protes kepada pemerintah Swedia – Denmark,” kata Muslim Istiqomah. (red)