MATENG, WARTATODAY.COM – Upaya mendorong bangkitnya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Sulawesi Barat yang terdampak selama selama pandemi Covid-19 terus dilakukan. Anggota DPR RI Komisi X H. Arwan M Aras T, S.Kom terus bergerak menggelar ragam kegiatan di beberapa Kabupaten se-Sulawesi Barat.
Di Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Arwan Aras bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang diwakili oleh Direktorat Event Daerah menggelar kegiatan BISA Fest dengan tema “Pesona Kreasi Seni Tari Ragam Etnik” yang dilaksanakan di Hotel Amalia Tobadak pada Jumat (29/7/2022).
Kegiatan BISA Fest ini dimeriahkan dengan pementasan Kreasi Seni Tari Ragam Etnik dari berbagai Sanggar seni yang ada di Kabupaten Mamuju Tengah. Pementasan Tari etnik lokal Benteng Kayu Mangiwang yang menjadi tarian khas Mamuju Tengah dipentaskan oleh Sanggar UKM Sebaya menandai dibukanya acara BISA Fest ini.
Pementasan seni tari selanjutnya adalah tari etnik Mandar yang ditampilkan oleh sanggar D’Macirinnai, Sanggar tari Lalla’ Tassisara’ dari life school SMPN 6 Topoyo menampilkan tarian Lipa Sa’be Mandar dan sanggar tari Topoyo Etnik menampilkan tarian Mappadendang yang mewakili tarian etnik Bugis serta sanggar seni SMAN 1 Tobadak, menampilkan tarian Kecak in Mateng mewakili etnik Bali.
Kegiatan semakin meriah lagi dengan kehadiran beragam tarian ttnik lainnya seperti tari etnik Mandar, etnik bugis,dan etnik Bali oleh beberapa sanggar tari Mamuju Tengah lainnya.
Arwan Aras dalam mengatakan kehadiran Komisi X DPR RI bersama Kemeparekraf ini adalah wujud komitmen dan keseriusan pemerintah pusat dalam mendorong kemajuan kualitas kepariwisataan Mamuju Tengah (Mateng) berbasis pada nilai-nilai kebudayaan lokal.
“Kita mau daerahnya kita lebih dikenal lagi melalui sederet prestasi kesenian, kebudayaan, pariwisata dan ekrafnya, sehingga ke depan pariwisata Mateng bersama kebudayaannya lebih meningkat lagi,” ujar Arwan Aras.
Banyaknya nilai-nilai lokalitas seni dan kebudayaan yang dimiliki Mamuju Tengah dapat menjadi faktor utama penndorong kualitas kepariwisataan daerah.
“Saya berharap Pemda bisa fokus membangun pariwisata dan ekraf di Mateng, bahwa kebudayaan kita harus dilestarikan dengan cara dikenal dan dicintai oleh masyarakat lokalnya sendiri, baru kemudian kita perkenalkan ke dunia luar apa yang menjadi ciri khas dari budaya kita itu,” harapnya.
“Kita memiliki banyak potensi destinasi wisata di Mamuju tengah seperti Wisata Bahari Pantai Kambunong, Wisata Air Terjun Kalando, Wisata Pantai Batu Rede Budong-Budong, Kolam Pemancingan Khaymoto di Topoyo, dan Wisata Hutan Manggrove di Salubiro. Tidak hanya itu, daerah kita juga kaya akan seni kebudayaan baik itu budaya lokal Mamuju Tengah sendiri ataupun seni budaya Masyarakat yang datang dan mendiami Mamuju Tengah,” sambung Arwan Aras.
Dirinya menilai bahwa pembungan destinasi pariwisata yang berbasis keindahan sumberdaya alam harus dikolaborasikan dengan nilai-nilai budaya yang menjadi kearifan lokal yang melekat di masyarakat.
“Ke depan kepariwisataan kita tidak lagi semata-mata hanya mengandalkan pesona alam saja, tetapi unsur seni dan kebudayaan mesti melekat kuat di dalamnya. Ragam nilai-nilai lokalitas seni dan kebudayaan di Mateng dapat kita kolaborasikan menjadi faktor kuat dalam kemajuan dan kualitas kepariwisataan kita,” pungkas Arwan Aras.
Rosalin Petrina K yang merupakan Perwakilan Direktorat Event Daerah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengapresiasi digelarnya Bisa Fest di Mamuju Tengah.
Disampaikannya, Bisa Fest merupakan kegiatan pemberdayaan pelaku parekraf yang dikemas dalam bentuk festival. Hal ini merupakan langkah strategis yang bisa dilakukan untuk mempromosikan kekayaan tradisi, seni, budaya, sumber daya alam yang dimiliki suatu daerah, sekaligus untuk mempromosikan destinasi wisatanya.
Untuk itu, Kemenparekraf yang bermitra dengan Komisi X DPR RI ingin menyapa secara langsung para penggiat dan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di daerah, memberikan edukasi, serta mendengarkan aspirasi dari masyarakat dalam rangka pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Melalui sebuah event, kita dapat melestarikan seni dan budaya lokal. Para pegiat seni dapat kesempatan menampilkan kreasi tarinya lengkap dengan kostum, asesori, dekorasi, musik, tata panggung, perlengkapan, dan penjiwaan karakter yang tepat, dikemas dengan kreatif, maka bisa menjadi sebuah pertunjukan yang tak hanya melestarikan budaya, juga sekaligus menjadi produk wisata yang menarik wisatawan,” terang Rosalin Petrina K.
Acara Bisa Fest ini diakhiri dengan pemberian cendera mata dan bantuan dana pembinaan kepada sanggar tari yang hadir dari Anggota DPR RI H. Arwan M. Aras T, S.Kom dan Direktorat Event Daerah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Mamuju Tengah, Hj. Nahda, S.Kep, MM mengatakan, Pariwisata dan ekonomi kreatif bagaikan dua sisi koin yang saling membutuhkan.
“Ketika dua bidang tersebut kita bangun melalui digitalisasi yang terstruktur maka dua bidang tersebut akan berkembang pesat ke depannya. Saya sangat berterima kasih atas perhatian Anggota DPR RI, Bapak Arwan Aras dan Kemenparekraf yang menggelar kegiatan pagelaran seni tari di Mamuju Tengah” ujarnya
Seperti kegiatan kepariwisataan pada umumnya, pada kegiatan Bisa Fest kali ini semua narasumber juga menyuguhkan pantun terbaiknya kepada para peserta.
Rosalin Petrina K membacakan pantun, “Menembus ditemani kawan lama, Menuju Air Terjun Lumu yang deras memercik, Mari semangat berkarya dan bekerjasama, Mengreasi seni tari etnik yang unik.”
Arwan Aras juga tidak ketinggalan, setelah membuka acara dengan resmi dirinya pun membacakan sebuah pantun, “Mamuju Tengah Kota Lalla’ Tasssisara’, Ragam Etnik Hidup Rukun Sejahtera, Benteng Kayu Mangiwang Mebuat Hati Terpana, Ditampilkan di Bisa Fest Seni Tari Yang Mempesona.”- (SA)