SIMALUNGUN, WARTATODAY.COM – Kepala Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional Republik Indonesia (BKKBN RI) Hasto Wardoyo, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Simalungun, tepatnya di RS Balimbingan, Kecamatan Tanah Jawa Kabupetan Simalungun, Jum’at (1/6/2022).
Dikatakan Hasto Wardoyo kunjunganya tersebut dalam rangka peringatan Hari Keluarga Nasional Harganas ke-XXIX tahun 2022 dan Akselerasi program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting
Dia menyampaikan, jumlah penduduk Simalungun mencapai 1 juta jiwa dan angka stuntingnya 28 %, sementara cita-cita Presiden RI mencapai angka 14 %. “Kami akan membantu Bupati Simalungun beserta jajarannya agar angka 28% menjadi 14%. Maka hari ini dilakukan layanan kontrasepsi bersama pak Bupati yang luar biasa menyemangati para peserta dalam mengikuti layanan ini,” ujar Hasto
Menurutnya, dalam menurunkan angka stunting harus dimulai dari langkah pencegahan. Program Pemkab Simalungun sudah baik, dengan melakukan pencegahan ataupun pengawasan terhadap masyarakat yang akan menikah.
“Jadi program pak Bupati ini bagus sekali melakukan pemeriksaan kesehatan bagi pasaangan yang akan menikah tiga bulan sebelum menikah, karena disini (Simalungun) penduduknya 1 juta, setiap tahun dari 100 ribu yang lahir 16 ribu setiap tahunya, demikian juga dengan angka pernikahanya cukup tinggi,” terangnya.
Disampaikannya, pencegahan akan bisa dilakukan jika pengawasan dilakukan sebelum pernikahan, pemeriksaan kesehatan ketika hamil, dan juga melahirkan, serta mempersiapkan ASI eksklusif kepada anak.
“Jumlah pendamping saya rasa sudah cukup, dan kami minta laporan tentang keluarga, bisa dilaporkan secara update. Saya yakin dengan dukungan Kader pendamping keluarga, tingkat stunting dapat diturunkan dan kami juga mengharapkan semua unsur untuk sama-sama mengatasi stunting,” sebut Hasto Wardoyo.
Sebelumnya, Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga mengatakan, pemkab Simalungun sudah menjalankan beberapa program untuk menurunkan angka stunting, dari pemberian imunisasi kepada balita, pemberian bantuan kepada keluarga risiko stunting, pelayanan keluarga berencana bagi pasangan usia subur.
Kemudian dalam mencegah stunting, Pemkab Simalungun juga menggelar kelas ibu hamil. Di kelas tersebut diberikan informasi mengenai program pengasuhan anak di 1000 hari kehidupan, pengembangan dapur sehat.
“Dengan jumlah pendamping keluarga 2.088 orang di Simalungun, saya rasa ini jumlah yang cukup untuk megawasi keluarga dengan risiko stunting,” ujar Bupati semberi berharap berharap, angka stunting di Simalungun bisa terus menurun dan bisa mencapai angka zero.- (rel/j)