Bupati Simalungun: Pangulu Merupakan Garda Terdepan Mengantasi Stunting

Simalungun106 Dibaca

SIMALUNGUN, WARTATODAY.COM – Bupati Simalungun Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga menyampaikan bahwa para Pangulu Nagori (kepala desa) merupakan garda terdepan mengantasi stunting, karena faham dengan kondisi daerah masing-masing.

Hal tersebut dikatalan Bupati Simalungun usai membuka pelaksanaan Rembuk Stunting Kabupaten Simalungun tahun 2022 di Aula Niagraa Hotel Parapat, Kecamatan Girsang Simpangan Bolon Kabupaten Simalungun, Senin 30/5/2022.

Karenamya, Bupati Simalungun berharap melalui dinas terkait untuk bekerja sama dalam menangani stunting, minimal warga itu tercukupi kebutuhan vitaminnya yang bersumber dari lingkungannya yang bisa di tanami dengan tanaman yang bermafaat dan menyehatkan serta dapat diperlihara sendiri.

“Ada program, konsep dan eksekusi, jadi apa yang kita rapatkan dapat berjalan dengan baik, dan bukan sekedar di rapatkan saja,” ujar Radiapoh

Menurut Bupati, ada dua hal yang menjadi persoalan stunting, yang pertama rasa peduli orang tua dalam memberikan Gizi pada anak-anak dan yang kedua pengetahuan masyarakat dalam memahami nilai gizi yang akan diberikan kepada anak.

“Hal ini juga bebanding lurus dengan pendidikan anak kita, jika hari ini banyak anak sekolah Dasar SD sudah kelas 6 tidak tau baca, tulis dan hitung, ini juga akibat kurang gizi anak kita, di samping itu juga mungkin karena produk covid yang melanda kita,” kata Radiapoh

Ia juga mengajak kepada peserta rembuk stunting untuk Bersama-sama terjun langsung menangani stunting di Kabupaten Simalungun. “Mari kita bersama, langsung terjun bersama dalam menangani ini (stunting), bagaimana kita bekerja sama dalam mengatasi stunting ini,” ujarnya

Sedangkan Ketua TP PKK Kabupaten Simalungun Ny Ratnawati Radiapoh Hasiholan Sinaga menyampaikan stunting merupakan kondisi kurang gizi kronis di dalam keluarga.

Menurutnya, dalam mengatasi masalah stunting tidak cukup hanya bicara soal stunting, akan tetapi harus dilakukan petemuan langsung kepada masyarakat. “Kita harus memberi penanganan serius dalam persolaan ini (stunting),” ujarnya

Ratnawati juga menyampaikan, pemerintah juga harus memberi pemahaman kepada para orang tua khususnya ibu rumah tangga dalam memenejemen rumah tangga nya dengan baik. “Kita beri pelatihan dan bantuan seperti bibit tanaman sayur, ikan dan juga ternak yang bisa di manfaatkan untuk keluarga nya,” kata Ratnawati sembari berharap agar Camat, Pangulu dan perangkatnya serta Puskesmas dapar serius dalam menangani stunting di diwilayahnya masing-masing.

“Temui masyarakat dan berikan pemahaman yang baik, sampaikan dengan bahasa yang mudah difahami oleh masyarakat dengan santun tentang stunting ini, walaupun jauh dari tempat kita bekerja,” pesannya

Sebelumnya, Plt Kadis Pengendalian Penduduk dan Kelurga Berencana (PPKB) Kabupaten Simalungun Gimrood Sinaga melaporkan, Rembuk Stunting itu diikuti sekitar 400 orang peserta yang terdiri berasal dari Nagori (desa), Kecamatan dan sejumlah perwakilan OPD di lingkungan Pemkab Simalungun. Sedangkan nara sumber dari External pasa kegiatan itu adalah akademisi Prof. Albiner Siagian.

Dalam kegiatan rembuk stunting tersebut juga dilakukan penandatangani Komitmen Bersama untuk Melaksanakan Pencegahan dan Penanganan Stunting di kabupaten Simalungun.- (rel)

print

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *