SERGAI, WARTATODAY.COM – Rismalena (33) warga Dusun 13 Meteran, Desa Firdaus, Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai bertahun-tahun menderita akibat penyakit tulang yang menggerogoti tubuhnya.
Raut wajah yang sedih, terlihat jelas saat ia menatapi kedua anaknya yang kian tumbuh dewasa. Namun disayangkan, karena penyakit yang diderita, membuat Rismalena tak bisa berbuat banyak.
Saat wartawan menyambangi kediaman Risma, Sabtu (19/2/2022) terlihat di balik jerjak besi jendela rumahnya, Risma hanya bisa terbaring lemas di tempat tidur yang berada di ruang tamu rumahnya.
“Banyak yang bilang saya terkena penyakit tulang. Berubahnya bentuk fisik saya ini sudah terjadi sejak empat tahun yang lalu. Cuma yang parah sejak satu tahun belakangan ini,” ujar Risma.
Beberapa waktu lalu dirinya masih bisa duduk di kursi roda. Namun, karena penyakit yang terus menggerogoti hingga saat ini, membuat dirinya hanya bisa terbaring saja.
“Sakit saya ini pertama kali mulai terasa itu, saat saya selesai lahiran anak kedua. Pada saat itu saya payah jalan, dan tulang saya sakit asal kena senggol, tenaga saya pun lemah,” ujar Risma yang terlihat tubuh semakin kecil dan kurus.
Terlihat pada bagian kedua kaki Risma membengkok, begitu juga dengan kedua tangannya. “Saya ganjel bantal kaki saya ini karena sudah bengkok bentuknya,” ujar Risma.
Risma mengalami perubahan bentuk tubuh sejak empat tahun yang lalu. Ia pun tak mengetahui, penyakit apa yang dideritanya hingga sekarang ini.
Menurut Risma, pada saat dirinya belum menderita penyakit yang seperti saat ini, berat badan atau timbangan badannya sendiri mencapai 60 kilogram.
“Karena sakit ini, timbangan saya pun menyusut terus hingga seperti sekarang ini,” ungkap Risma.
Sementara itu, Keluarga Risma sudah berulang kali membawa Risma untuk berobat ke rumah sakit yang berada di Kota Medan.
“Sudah pernah berobat, ke RSU Haji, dan RSUP Adam Malik. Saat itu masih di rontgen dan ambil darah, cuma karena gak ada biaya jadi enggak tau hasilnya apa,” ujar Risma sambil menahan tangis.
Saat disinggung soal BPJS Kesehatan, Risma menambahkan dirinya telah memiliknya. Namun karen dibayar secara mandiri dan keterbatasan biaya, sehingga iuran BPJS Kesehatan miliknya tertunggak hingga sekarang.
“Sudah menunggak hingga beberapa bulan belum dibayarkan. Sekitar 6-7 bulan belum dibayar iuran BPJS Kesehatannya,” ujar Risma.
Sementara itu, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan mengumpulkan biaya untuk berobat, suami Risma pun saat ini tengah merantau di Kota Jambi.
“Suami merantau, karena ya itu tadi tidak ada biaya untuk mengobati saya dan untuk kebutuhan sehari-hari, jadi pergi lah merantau,” ujar Risma.
Sedangkan, disinggung kembali soal bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serdangbedagai, terkait pengobatan atau hal yang lainnya terhadap dirinya dan keluarga, hingga sampai saat ini tidak ada.
“Harapan saya pribadi, semoga saya segera sembuh dan diangkat penyakitnya ini. Kepada pemerintah daerah tentu memohon bantuannya. Kalau untuk pengobatan saya selama ini, itu biaya sendiri. Paling warga ada memberikan bantuan sembako,” ujar Risma.
Meski mengalami perubahan bentuk tubuh, tak membuat nafsu Risma untuk mengkonsumsi makanan berkurang.
Informasi yang diperoleh, yang menyiapkan segala kebutuhan Risma dan anak-anaknya yaitu ibunya, serta tetangga yang berada disekitaran tempat tinggalnya.
“Saya kalau makan lahap, selalu selera saya makan. Saat saya sedang sehat-sehatnya, saya seorang ibu rumah tangga saja. Saat ini ibu saya yang membantu segala halnya, dan ibu juga bekerja di ladang untuk membantu mencukupi kebutuhan sehari-hari,” ujar Risma.
“Saya tidak ada riwayat sakit apapun, ini secara tiba-tiba saja. Tidak ada juga di dalam keluarga besar saya, yang sakit seperti saya ini,” tutupnya.
Kini Risma hanya bisa pasrah sembari berharap bantuan Pemkab Sergai ataupun para dermawan, untuk dapat segera menolong biaya perobatannya. Risma terus berdoa agar penyakit yang dideritanya segera hilang dari tubuhnya. (HBS)