MEDAN,WARTATODAY.COM – Penanganan Covid-19 memerlukan kontribusi dari seluruh pihak yang terkait, termasuk para akademisi. Ide-ide konkret sangat dibutuhkan agar penyebaran Covid-19 dapat segera dihentikan dan dampaknya segera dipulihkan.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi saat bertemu dengan para akademisi terkait penanganan Covid-19, di Pendopo Rumah Dinas Gubernur Jalan Sudirman Medan, Senin (20/4/2020). “Saya butuh pakar intelektual dalam menangani pandemi ini. Banyak hal yang harus kita ambil langkah mencari solusi apa yang harus kita lakukan,” kata Gubernur.
Menurut Gubernur, saat ini ada tiga hal yang perlu menjadi perhatian dan dicari solusinya. Di antaranya masalah kesehatan, ekonomi dan jaring pengaman sosial. Oleh sebab itu gubernur memerlukan pakar kesehatan, sosial dan ekonomi.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut, kata Edy, telah menyiapkan langkah-langkah dalam menangani ketiga hal tersebut. Namun tetap memerlukan pertimbangan dan referensi dari berbagai aspek, termasuk pendapat akademisi.
Gubernur mencontohkan, untuk menghitung dana jaring pengaman sosial yang berasal dari APBD perlu pendapat akademisi sehingga dana yang digunakan benar dan tepat. “Kita butuh pemikiran yang kongkret. Ada pakar yang berurusan dengan kesehatan, sosial dan ekonomi. Dengan kondisi seperti ini apa yang harus kita lakukan. Kalau teori saja, saya bisa buka buku, tapi kita perlu implementasi,” ujarnya.
Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Sumatera Utara (USU) Panusunan Pasaribu memberi usul bahwa Gubernur bisa membentuk semacam krisis centre yang berisikan para akademisi. Tim tersebut bisa memberikan saran untuk mengambil keputusan yang sudah dikaji matang. “Mungkin tim ini memberikan pandangan praktis, konkret dan cepat,” kata Panusunan.- (hms)