MEDAN, WARTATODAY.COM – Peran para hafiz sangat penting sebagai penjaga Alquran dari kepunahan. Melalui hafalan para hafiz, akan segera diketahui jika ada oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab ingin mengubah isi dan membelokkan ajaran Alquran.
Hal itu dikataka Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi pada acara Workshop Menghafal Alquran Metode Gaza yang diselenggarakan Pengurus Daerah Ikatan Dai Indonesia (IKADI) Sumut, di Aula Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Minggu (19/1/2010)
“Allah SWT sudah memastikan akan menjaga Alquran. Dan melalui para hafiz dan hafizah sebagai penjaga Alquran inilah akan diketahui bila ada yang diubah satu atau dua ayat oleh oknum-oknum tidak pertanggung jawab yang ingin membelokan ajaran Alquran,” ujar Gubernur
Karena itu, Ia sangat mengapresiasi Workshop Menghafal Alquran tersebut dan ingin agar acara serupa dapat dilaksanakan secara rutin setiap bulan. Sehingga lahir lebih banyak lagi para penghafal Alquran di daerah ini.
“Saya ingin ini menjadi kegiatan rutin. Kalau bisa diagendakan setiap bulannya. Sebanyak 100 orang saja yang berhasil menjadi hafiz dari ratusan peserta ini maka berkahlah Sumut ini,” ungkapnya
Workshop ini diikuti oleh ratusan jemaah yang berasal dari beberapa majelis taklim yang ada di Kota Medan, para guru Sekolah Islam dan Taman Pendidilan Alquran. Tujuan workshop ini adalah untuk membantu para guru dalam memahami metode Tahfizul Quran ala Gaza.
Pemateri pada acara ini adalah Syeikh Luay Sa’aduddin yang merupakan pengajar Darul Qur’an Wa Sunnah Gaza. Syeikh Luay menyampaikan beberapa hal tentang metode atau cara cepat menghafal Alqur’an.
“Metode yang digunakan dengan cara membaca dan mengulang bacaan Alquran, lalu metode guru membacakan kepada murid, dengan mencontohkan apa yang dibacakan oleh guru. Metode ini sesuai dengan apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Berdasarkan Alquran dan As-Sunnah metode ini digunakan oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW ketika wahyu pertama dari Allah SWT turun yaitu Surah Al-Alaq,” ujarnya.
Selain itu juga ada metode mendengarkan dan menirukan audio secara berulang ulang. Namun ditekankannya, pentingnya meluruskan niat dengan hanya mengharapkan ridho Allah SWT.
“Nasehat saya perbanyaklah sabar dan berupaya meninggalkan kemaksiatan sekecil apa pun itu. Yakinkan diri bahwa jalan yang akan kita tempuh itu panjang dan banyak ujian dan godaan. Maka di sinilah perlunya kesabaran dan wakafkan diri kita untuk menjadi penghafal quran,” tambahnya.- (rel)