SIMALUNGUN, WARTATODAY.COM – Pemakaian Bulang Sulappei menjadi satu tanda dibukanya gelaran Festival Danau Toba (FDT) 2019, di Open Stage Parapat, Simalungun, Senin (9/12/2019). Aksi melipat kain penutup kepala perempuan khas suku Simalungun itu dilakukan 1.024 orang dan memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI).
Sebagaimana Festival Danau Toba (FDT) yang berlangsung tahun-tahun sebelumnya, acara ini pun melibatkan ribuan orang dan mengundang banyak pasang mata ingin menyaksikan berbagai atraksi dan perlombaan di Danau Toba dan sekitarnya.
Pada pembukaan yang langsung dilakukan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi tersebut, disuguhkan penampilan Tortor Somba, Tarian Kolosal Multi Etnis hingga Pemakaian Bulang Sulappei oleh para pelajar dari sejumlah kabupaten hingga penampilan artis ibukota.
Dalam sambutannya, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengingatkan bahwa seluruh masyarakat, khususnya yang ada di sekitar kawasan Danau Toba untuk menjaga nama besar danau super vulcano tersebut. Karena sejarah terbentuknya danau, sudah menjadi perhatian dunia.
“Presiden Jokowi menetapkan ada 10 destinasi wisata prioritas di Indonesia selain Bali. Dan yang paling prioritas di antaranya, nomor satu itu ya Danau Toba. Jadi jangan dirusak danau kita. Kalau ada bangunan yang menutup danau, singkirkan,” sebut Gubernur
Keindahan dan kekayaan alam di Danau Toba, lanjut Gubernur, tidak kalah jika dibandingkan dengan Bali. Sebab danau sebesar ini, dengan sejarah terbentuknya, dan kekayaan budayanya, sangat pantas untuk dilirik dunia.
Acara pembukaan FDT 2019 ditandai dengan pemukulan gordang oleh Gubernur disertai pelepasan balon ke udara. Rencananya kegiatan ini akan berlangsung hingga 12 Desember mendatang.- (rel/hms)