Indonesia dan Australia bahas pengiriman Pasukan Penjaga Perdamaian PBB

NASIONAL, POLITIK152 Dibaca
Menlu RI Retno Marsudi, Menhan RI Prabowo Subianto dan Menhan Australia Linda Reynolds Menlu Australia Marise Payne usai melakukan pertemuan bilateral.- (Poto : Dok Kemhan RI)

 

BALI, WARTATODAY.COM – Pemerintah Indonesia dan Australia membahas rencana kedua negara untuk melakukan pengiriman pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) secara bersama atau co-deployment.

Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto dan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi serta Menteri Pertahanan Australia Linda Reynolds dan Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne mendiskusikan hal itu dalam pertemuan bersama atau “2+2” meeting di Bali, Jumat (6/12/2019)

“Kami juga akan membahas kemungkinan untuk pertama kali melaksanakan co-deployment dalam operasi pasukan penjaga perdamaian (peacekeeping operations) untuk PBB. Jadi ini mungkin sesuatu yang baru yang akan kami rintis, mudah-mudahan kami akan mencapai hal itu,” ujar Prabowo Subianto kepada wartawan.

Menhan Australia Linda Reynolds menyebut rencana co-deploymenttersebut sebagai bentuk pendalaman kerja sama untuk isu penjaga perdamaian, bantuan kemanusiaan, serta penanggulangan bencana.

“Ini adalah bab baru yang sangat menarik dari relasi di bidang pertahanan kami. Indonesia adalah negara sepuluh besar yang berkontribusi dalam pengiriman pasukan penjaga perdamaian PBB, dan Australia sangat menghormati pengalaman Indonesia di bidang ini,” kata Reynolds.

Pertemuan bilateral “2+2” ini merupakan pertemuan kedua bagi Prabowo dan Reynolds dengan jabatan mereka sebagai menteri pertahanan. Sebelumnya, mereka bertemu dan berdiskusi dalam Pertemuan Menteri Pertahanan ASEAN-Plus di Bangkok, Thailand.

Menurut kedua menteri pertahanan tersebut, hubungan antara Indonesia dan Australia telah terjalin dengan sangat baik.

“Secara garis besar, hubungan kedua negara memuaskan sampai saat ini, dan kita mencari bidang-bidang baru, upaya-upaya baru untuk lebih mempererat dan meningkatkan hubungan ini karena kami memandang Australia sebagai sahabat dan mitra penting,” tegas Prabowo.

Reynolds juga menyampaikan pernyataan yang serupa, “Kita adalah rekan yang alamiah, namun bukan hanya karena tetangga dekat, melainkan karena kita juga memiliki tujuan strategis yang sama dan kita memutuskan untuk berteman.”.- (ant)

Sumber : antara
print

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *