SERGAI, WARTATODAY.COM – Kabupaten Serdang Bedagai meraih dua penghargaan dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Perbendaharaan Provinsi Sumatera Utara yang diterima langsung oleh Bupati Soekirman dari Gubsu Edy Rahmayadi dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pemda, Rabu (2/10/2019) di Ruang Kuala Deli Lantai Sembilan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provsu.
Penghargaan tersebut adalah kategori Pemerintah Daerah (Pemda) terbaik dalam Tingkat Keaktifan Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) tahun 2018 dan peringkat harapan satu Pemda terbaik dalam penyaluran Kredit Ultra Mikro terbanyak sepanjang tahun 2017 -2019.
SIKP sendiri merupakan sistem yang ditujukan untuk mempermudah pelaksanaan kredit program, khususnya Kredit Usaha Rakyat (KUR). SIKP, awalnya dikembangkan oleh Ditjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan.
Gubsu H Edy Rahmayadi saat membuka Rakor bertemakan sinergi meningkatkan perekonomian masyarakat menuju Sumut bermartabat, mengajak untuk menyuarakan perihal sinergitas segenap pihak untuk membangun Sumut.”saya mengharapkan sinergi dan kolaborasi antar seluruh daerah,”ujar gubsu.
Selain hal tersebut dirinya juga mengingatkan rakor harus memiliki output yang jelas sehingga tidak berakhir menjadi sekadar kegiatan seremonial belaka. “Silakan rakor,saya ingin tahu jawabannya jelas secara teknis, sehingga nanti akan ada satu laporan dan hasilnya bisa segera ditindak,”tegas Edi.
Sebelumnya Bupati Sergai H Soekirman mengatakan perhargaan prestisius tingkat provinsi sangat disyukuri dan berharap prestasi ini dapat menjadi modal dalam meningkatkan sinergi antara pemerintah dengan pelaku usaha.
Bupati Sergai juga optimis dengan perkembangan infrastruktur yang sudah dan akan terus digalakkan dapat berkorelasi langsung dalam meningkatnya pertumbuhan ekonomi daerah.
Ditempat yang sama Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provsu Wiwiek S. Widayat
menekankna,Bank Indonesia Provsu memerlukan sinergi baik dalam bentuk komunikasi, koordinasi, pertukaran data hingga penyelenggaraan bersama, terlebih dalam kondisi ekonomi yang sedang menghadapi tantangan dewasa ini.
Pihaknya menyadari bahwa tantangan kedepannya semakin kompleks, sehingga membutuhkan kerjasama lintas instansi. Beberapa negara berkembang sedang mengalami krisis dan beberapa negara sedang mengalami pertumbuhan yang negatif, ujar Wiwiek. (ARM)