AEK KANOPAN, WARTATODAY.COM – Sebanyak delapan (8) kecamatan di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) dianggap berada dalam zona berpotensi “rawan”. Namun rawan yang dimaksud dalam hal ini bukan berkaitan dengan konflik di tengah masyarakat.
Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Labura, Heriamsyah Simanjuntak mengungkapkam hal ini dalam acara coffee morning dengan para wartawan yang difasilitasi oleh Dinas Komunikasi dan Informatika, jumat, 22/2, di Gedung Media Center Kantor Bupati Labura.
Diungkapkannya, secara umum kerawanan yang dimaksud dalam pelaksanaan pemilu ini adalah berkaitan dengan kondisi geografis dan cuaca yang disinyalir akan sangat berpengaruh pada suksesnya pelaksanaan pemilu. Terdapat beberapa kecamatan yang Tempat Pemungutan Suara (TPS) nya dianggap paling rawan karena kondisi geografisnya yang sangat memprihatinkan pada waktu-waktu tertentu. Hal ini tentunya akan menjadi kendala yang cukup menyulitkan dalam pendistribusian logistik pemilu.
Kualuh Hilir dan Kualuh Leidong, dalam Daftar Inventarisir Masalah (DIM) yang dirilis KPUD, adalah kecamatan yang dinilai paling sulit diakses karena kondisi jalan yang becek dan rusak pada musim penghujan.”Ya, terdapat beberapa kecamatan yang akan sangat sulit dijangkau bila turun hujan. Ini adalah kendala-kendala yang harus dipikirkan bersama jalan keluarnya, terang Heriamsyah.
Selain dua kecamatan itu, terdapat juga beberapa desa di kecamatan-kecamatan yang wilayahnya mencakup hingga ke kaki Pegunungan Bukit Barisan. Dijelaskannya, Kualuh Selatan dan Aek Natas berpotensi paling sulit dijangkau karena kondisi akses jalan yang cukup sulit dijangkau.
Kendati demikian, dengan dukungan seluruh pihak, Heriamsyah optimis pemilu akan dapat terselenggara dengan baik. Turut hadir dalam acara coffee morning ini, Kepala Dinas Kominfo, drs Sugeng, Serta beberapa orang komisioner KPUD Labura. (renz)
